Channel9.id-Jakarta. Salah satu pendiri Twitter, Biz Stone, menilai bahwa Elon Musk bukan orang yang tepat untuk memiliki Twitter. Pasalnya, pembaruan kebijakan konten dan moral yang diupayakan oleh tim Twitter dalam beberapa tahun terakhir tak lagi berlaku di bawah Musk.
Kepada Guardian, Stone mengatakan bahwa menjalankan perusahaan media sosial “bukanlah situasi yang saling menguntungkan untuk siapa pun” lantaran pengambilan keputusan itu sulit. Tak sekadar membuat sebagian orang senang, sementara sebagiannya kecewa.
“Kalian harus ‘biasa saja’ dengan hal-hal yang tak disukai dan disukai,” ujar Stone. “Kalau tak demikian, sebaiknya beli majalah atau koran yang tak punya kecenderungan tertentu.”
Baca juga: Twitter Ubah Font di Platform
Perihal apakah Musk orang yang tepat memimpin Twitter, Stone menilai, “Sepertinya tidak untuk saat ini, tapi saya bisa saja salah.”
Sebelumnya, Musk dikecam karena memblokir jurnalis dari Twitter dan mengaktifkan kembali akun yang sebelumnya diblokir, seperti akun mantan presiden AS Donald Trump.
Sebagai informasi, Stone ikut mendirikan Twitter pada 2006 bersama Jack Dorsey, Noah Glass, dan Evan Williams. Pada 2017, Stone diajak oleh Dorsey untuk memandu perusahaan. Stone mengatakan selama empat tahun tugasnya, terutama dalam moral dan pengawasan konten, telah hilang di bawah Musk. “Kami membuat banyak perbaikan di area tersebut. Dan itu semua hilang sekarang,” ujar Stone.
Adapun Musk telah membatalkan janji untuk membentuk “dewan moderasi konten” yang akan mengawasi keputusan konten dan pemulihan akun. Musk malah mengandalkan metode yang lebih sewenang-wenang, seperti jajak pendapat di akun Twitternya sendiri. Dia juga memecat sekitar setengah dari tenaga kerja Twitter dalam beberapa hari setelah membeli Twitter.