Channel9.id-Jakarta. Sebuah obat Alzheimer eksperimental telah menunjukkan hasil yang memuaskan. Dilaporkan dari Aljazeera, obat itu telah berhasil memperlambat efek pelambatan kognitif dan fungsional penderita Alzheimer, Kamis (4/5).
Perusahaan farmasi raksasa Amerika Serikat Eli Lily mengumumkan bahwa mereka telah melakukan percobaan ke 1,200 orang yang mempunyai gejala awal Alzheimer. Obat tersebut, donanemab, disebutkan berhasil memperlambat gejala Alzheimer sebesar 35 persen selama 18 bulan dibandingkan dengan plasebo.
Efek obat itu diukur dengan kemampuan kognitif dan kemampuan pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti mengatur keuangan, mengendarai, melakukan hobinya, dan ngobrol mengenai peristiwa-peristiwa saat ini.
Efek samping dari obat tersebut termasuk pembengkakan di salah satu bagian otak, yang mana hampir seperempat pasien yang menggunakan obat eksperimental ini alami.
Lilly mengatakan insiden pembengkakan serius pada otak ini terjadi sebesar 1,6%, termasuk dua diantaranya yang meninggal karena efek samping ini.
Walaupun begitu, data ini dianggap suatu hal yang luar biasa menurut para ahli, dimana mengatakan donanemab ini punya potensi untuk meningkatkan kualitas hidup mereka yang mengalami gejala umum dementia.
Mark Mintun, eksekutif tinggi Lilly divisi R&D ilmu saraf, namun mengakui “Seperti kebanyakan perawatan efektif untuk penyakit-penyakit serius, ada beberapa resiko yang mungkin sangat serius dan bahkan sampai mengancam jiwa,” ujarnya.
Lebih dari 55 juta orang di dunia ini hidup dengan dementia menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), hal ini tentu merupakan tantangan besar untuk para peneliti kesehatan. Dengan terus bertambahnya usia populasi dunia, WHO memperkirakan jumlah ini akan meningkat sampai 78 juta di tahun 2030, dan 139 juta pada tahun 2050.
Pada bulan Januari, Amerika Serikat juga menyetujui lecanemab, sebuah obat Alzheimer yang diproduksi oleh Biogen dan Eisai. Obat itu disebutkan dapat memperlambat efek pelambatan kognitif dan fungsional penderita Alzheimer sebesar 27 persen dan juga dianggap suatu hal yang luar biasa bagi para ahli.
Penyakit Alzheimer ditandai dengan penumpukan protein tau dan beta amiloid. Penumpukan itu membentuk plak dan kusut yang menyebabkan sel otak mati dan otak menyusut.
Seperti lecanemab, donanemab adalah terapi antibodi yang menargetkan beta amiloid.
“Ini adalah terobosan klinis yang sangat luar biasa, menunjukkan 35 persen perlambatan penurunan kognitif yang luar biasa pada pasien Alzheimer dengan beta amiloid dan beban tau yang besar,” ujar Marc Busche, ketua kelompok Institusi Peneliti Dementia Inggris di Universitas College London.
(RAG)