Channel9.id-Jakarta. Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menyebut pujian dan doa Menko Polhukam Mahfud MD, kepada Menteri Dalam Negeri berdampak positif bagi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
“Itu menguntungkan. Setidaknya nama Tito sudah masuk dalam opini publik, sekalipun belum menjadi trending topic. Itu menjadi embrio popularitasnya,” kata Emrus kepada Channel9,id.
Apalagi ujar Emrus, saat itu Menko Polhukam Mahfud menyebutkan rekam jejak Tito yang relatif bagus. Dan itu, cukup objektif karena menurut Emrus saat menjadi Kapolri di usia muda ada sederet prestasi yang diraih Jenderal Tito.
Direktur Emrus Corner ini lalu menyebutkan bahwa di dalam korps baju coklat, karier Tito melesat. Ketika masih di Polri , ia sukses mengamankan Pilkada DKI Jakarta dan sukses mengamankan Pilpres 2019.
“Jadi secara kapabilitas dan integritasnya, Tito pantas diperhitungkan sebagai salah satu kandidat Capres 2024,” ujar Emrus.
Emrus yang banyak mengamati perjalanan politik dari sisi komunikasi menyebutkan ada kelemahan Tito, yaitu dari sisi elektabilitas. Namun, ini juga menjadi problem dari para kandidat yang namanya sudah muncul saat itu, juga memiliki masalah yang sama.
“Tito belum punya modal elektabilitas. Akseptabilitas dan elektabilitasnya belum menggembirakan. Tapi nama lain yang muncul ke permukaan juga seperti itu, artinya nama Tito dengan nama yang lain dalam posisi yang sama,” ujar Emrus.
Kelemahan Tito lainnya adalah tidak memiliki kendaraan politik. Namun, dalam situasi politik yang cair, jika Tito mampu mempertahankan prestasinya yang baik di Kementerian Dalam Negeri, bukan tidak mungkin akan ada partai politik yang meliriknya. “Politik Indonesia sangat cair, segela kemungkinan tetap terbuka,” ujarnya.
