Hukum

Pengamat Komunikasi: ICW Sudah Melampaui Batas Kewajaran

Channel9.id-Jakarta. Pengamat komunikasi Emrus Sihombing menilai pandangan Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pimpinan Firli Bahuri merupakan paling buruk sepanjang sejarah terkesan prematur, terburu-buru dan emosional.

Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner ini mengatakan, pernyataan ICW yang menilai tahun ini merupakan kehancuran KPK yang disponsori oleh Presiden Joko Widodo dan anggota DPR sudah melampaui kewajaran, baik dari aspek pelanggaran hukum maupun ketidaktaatan pada prinsip dan proses ilmiah.

“Pernyataan ICW ini mengandung makna yang sangat berpotensi merendahkan Lembaga Kepresidenan-RI dan institusi DPR-RI. Menurut saya, ICW sudah sangat keterlaluan,” kata Emrus, di Jakarta (30/12).

Ia menyarankan agar Biro Hukum Kepresidenan, Biro Hukum DPR-RI dan Biro Hukum KPK secara terpisah melakukan pengkajian untuk mengurai apakah ada unsur dugaaan pelanggaran hukum.

Emrus menjelaskan, jika hasil kajian menunjukkan memenuhi unsur sebagai dugaan pelanggaran hukum, maka tiga biro hukum tersebut secara terpisah  harus melaporkannya kepada aparat penegak hukum.

“Ini tidak boleh dibiarkan. Tidak ada yang kebal hukum dengan alasan apapun, baik terhadap yang menamakan dirinya sebagai organisasi anti korupsi,” tegasnya.

Emrus menilai, dari aspek prinsip-prinsip ilmiah, terhadap pandangan dan penilaian ICW tersebut, belum didukung oleh fakta, data dan bukti yang holistik, kuat, mendalam serta jenuh.

“Lihat saja proposisi Firli Cs adalah pimpinan KPK paling buruk sepanjang sejarah. Selain proposisi ini sangat prematur tetapi  juga dangkal sekali. Sebab, lima komisioner masih hitungan hari memimpin KPK,” imbuhnya.

Emrus meminta ICW lebih hati-hati dari aspek hukum dan prinsip ilmiah dalam melontarkan pandangan dan penilaian (proposisi) ke ruang publik.

“Sebab, jika kurang hati-hati bisa berujung pada proses hukum dan  yang paling buruk berpotensi menurunkan kredibilitas dan reputasi ICW dari aspek ilmiah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +    =  7