Channel9.id-Jakarta. Pengamat Pendidikan UNJ, Jimmy Philip Paat menilai perkembangan ilmu pendidikan atau Pedagogik di LPTK, khususnya di UNJ tidak berkembang.
Padahal, kata Jimmy, Pedagogik perlu dipahami guru untuk mengajar siswa. Menurut Jimmy, Guru yang tak memahami pedagogik sekedar menjadi tukang mengajar saja.
“Guru hanya mengajarkan itu seperti tukang mengajar,” kata Jimmy dalam diskusi Pendidikan bertema “Revitalisasi Pedagogik untuk Menjadikan UNJ LPTK Terdepan” yang digelar IKA UNJ di Gedung Bung Hatta Lantai 5, UNJ, Rabu (16/10).
Jimmy menyatakan pendidikan harus mampu menimbulkan kesadaran cipta anak. Oleh karena itu, Kata Jimmy, anak sebagai subyek pendidikan harus menjadi manusia merdeka.
“Pendidikan itu mensubyektifikasi manusia. Subyek bisa berdiri sebagai agen, aktor, dan pencipta. Subyek-Subyek yang saya maksud adalah pencipta. Ini manusia yang merdeka,” kata Dosen Bahasa Perancis ini.
Untuk bisa memerdekakan anak, lanjut Jimmy, Guru perlu memahami pedagogik, sehingga mampu mengetahui dan menimbulkan potensi anak.
Sayangnya, kata Jimmy, UNJ sebagai pencetak guru sedikit membahas terkait pedagogik.
“Sayangnya hal ini sedikit di bahas di UNJ. Contohnya ialah modul untuk guru PPG. Referensi mereka ada 70 tulisan, di antaranya tentang cara belajar dan teknologi pendidikan. Dan hanya satu tentang ilmu pendidikan,” kata Jimmy.
Terkait pengembangan pedagogik di UNJ, Jimmy menyarankan UNJ untuk memilih dua konstruksi pedagogik yang berkembang di dunia.
” Pertama, kontruksi pedagogik aliran Kontinental yang diikuti Jerman, Belanda, dan negara-negara Nordik. Paham ini menegaskan bahwa ilmu pendidikan merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri,”, kata Jimmy.
“Kedua, aliran Anglo Saxon yang diikuti negara-negara Inggris. Ilmu pendidikan aliran ini merupakan bagian dari inter disiplin, seperti Psikologi Pendidikan, Sosiologi Pendidikan, Sejarah Pendidikan, dan Filsafat Pendidikan,” lanjut Jimmy.
Menurut Jimmy, UNJ perlu memilih salah satu atau menggabungkan pola konstruksi Anglo-Saxon atau kontinental.
“Harus memilih. Pilihannya bisa salah satu atau menggabungkan,” kata Jimmy.
Selain Jimmy, hadir Conny Semiawan (Rektor IKIP Jakarta 1984-1992) dan Rifameutia Umar Adi (Dekan Fakultas UI). Kegiatan ini dimoderatori oleh Juri Ardianto (Ketua Umum Ika UNJ).