Channel9.id-Jakarta. Pilkada 2020 akan digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi sembilan provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Menurut, Pengamat Politik Universitas Jayabaya Igor Dirgantara, kendati semua calon yang bertarung di Pilkada 2020 rawan melakukan kecurangan, namun di masa pandemi covid-19, petahana (incumbent) adalah pihak yang diduga berpotensi mudah melakukan kecurangan.
Misalnya, kata Igor, manipulasi anggaran terkait penanganan pandemi COVID-19, atau memobilisasi aparatur birokrasi untuk memenangkan dirinya.
“Oleh karena itu, pengawasan secara ketat terhadap aktivitas politik dari para petahana sangat diperlukan,” ujar Director Survey & Polling Indonesia (SPIN) itu, Sabtu (22/08).
Igor menilai wajar jika petahana punya potensi besar memenangkan kompetisi Pilkada 2020, jika masyarakat di daerahnya mengapresiasi kinerja dan pembangunan yang dilakukan selama periode kepemimpinanya.
Sebaliknya, Igor melanjutkan, jika petahana tidak memiliki prestasi yang dirasakan langsung masyarakat di daerahnya, maka akan cenderung melakukan segala cara untuk memenangkan kontestasi, terutama dengan menggunakan anggaran dan jajaran birokrasi yang dipimpinnya.
“Pencitraan politik di masa pandemi sebenarnya tidak banyak manfaatnya ketika masyarakat sudah paham dan punya pandangan terhadap kinerja dari para petahana,” imbuh Igor.
Apalagi, ucapnya, jika hal itu terkait dengan problem keselarasan antara janjinya dulu dengan kenyataan selama menjabat.
“Persepsi masyarakat terhadap kehidupan ekonomi sangat penting. Jika baik, petahana lolos, jika buruk paslon lain akan take over,” kata Igor.
Igor mengatakan, di masa pandemi, isu ekonomi masyarakat (kesejahteraan) bisa sebabkan petahana game over (tumbang). Selain itu, kata dia, popularitas petahana yang relatif tinggi, akan sia-sia jika tingkat kesukaan publik (likeability) di wilayahnya rendah karena merosotnya kehidupan ekonomi.
“Kondisi pandemi Covid-19 menyediakan peluang dan ruang berbagai penyelewengan berikut praktik politik uang pada pelaksanaan Pilkada 2020 karena tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat,” tandasnya.
IG