Politik

Pengamat Politik: Pencalonan Gibran Menandakan Demokrasi Dibajak Oligarki

Channel9.id-Jakarta. Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dinilai merusak tatanan demokrasi dan kaderisasi PDI-Perjuangan. Hal itu diutarakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin yang melihat kontestasi penetapan calon Walikota Solo telah menunjukan sikap oligarki.

“Seperti itulah kacaukan demokrasi dan kacaukan PDI-P juga. Demokrasi telah dibajak oleh oligarki dan politik dinasti,” kata Ujang di Jakarta, Senin (27/07).

Lebih jauh, pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini menduga, bahwa warga Solo sudah mengetahui hal negatif dari dinasti politik yang dilakukan Gibran.

Apalagi, kata Ujang, era keterbukaan informasi sekarang ini telah membuat warga Solo terbuka pandangannya terkait sikap politiknya.

“Mau dijelaskan mau tidak oleh Gibran ke warga Solo. Mau percaya atau tidak warga Solo. Majunya Gibran tetap saja sebagai bagian dari dinasti politik. Jadi dijelaskan pun, tetap warga Solo akan menilai bahwa itu merupakan dinasti politik,” imbuhnya.

“Paham dan sangat paham sekali. Namun tetap Gibran akan menang mudah. Karena dia anak RI-1,” tandasnya.

Sebelumnya, putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka mengaku, tidak mewajibkan warga Solo untuk memilih dirinya dalam pemilihan calon Walikota Solo nanti.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  51  =  54