Imigrasi pengguna twitter menuju medsos lain
Techno

Pengguna Twitter Mulai Migrasi ke Media Sosial Lain

Channel9.id-Jakarta. Kebijakan baru pembatasan kuota akses twitter harian mendatangkan banyak respon negatif dari pengguna. Elon Musk, selaku pemilik perusahaan media sosial ini, mengumumkan melalui akun pribadinya bahwa pengguna akan memiliki batas harian. Menurutnya, Langkah kontroversial ini bertujuan untuk menanggulangi data scrapping dan manipulasi sistem.

Kebijakan tersebut diumumkan oleh Musk pada Minggu (02/07/2023), sebagai Langkah sementara. Cuitan pemilik perusahaan Tesla itu membedakan pengguna twitter menjadi akun baru yang tidak terverifikasi, akun yang belum terverifikasi, dan akun yang telah terverifikasi. Masing-masing memiliki Batasan jumlah akses postingan twitter per harinya.

Pengguna twitter merespon pembatasan ini dengan berbagai sentiment negatif. Dapat ditemukan banyak tagar dengan sentiment kontra terhadap Langkah ini. Dilansir dari Skynews, tagar #RIPTwitter dan #Twitterdown sempat mencapai trending.

Twitter sendiri tidak jauh dari kontroversi sejak akuisisi perusahaan oleh raksasa teknologi, Elon Musk dengan nilai 44 miliar dollar Amerika. Diantara beberapa kontroversi twitter berkaitan dengan tingginya cuitan bernada rasis, kemunculan akun perusahaan palsu, dan tingginya exodus pengguna layanan media sosial ini. Secara internal perusahaan, pemecatan staff twitter juga dan manajemen perusahaan yang tidak menentu turut mendapat perhatian.

Salah satu kontroversi yang masih berkaitan dengan sistem verifikasi ini adalah centang biru berbayar. Centang biru ini sebelumnya berfungsi sebagai verifikasi figur public atau terkenal. Banyak pengguna yang sebelumnya memiliki centang biru, namun kehilangan hal tersebut karena tidak ingin membayar.

Baca juga: Project 92, Rencana META untuk Menggeser Twitter

Rangkaian kontroversi inilah yang menyebabkan perpindahan besar-besaran pengguna twitter ke ruang lain. Thread yang rilis pada Kamis (06/07/2023) disebut-sebut sebagai pembunuh twitter. Thread sendiri memiliki berbagai fitur yang mirip dengan twitter. Situs media sosial lain yang juga mendapat peningkatan pengguna adalah Mastodon yang menawarkan sistem desentralisasi.

(FB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

88  +    =  93