Channel9.id-Jakarta. Saat ini penjualan atau pengiriman PC anjlok karena ekonomi sedang sulit dan pandemi COVID-19 masih dalam pemulihan. Kondisi ini rupanya menampar Dell, sebagaimana sejumlah perusahaan teknologi lain.
Engadget melaporkan bahwa Dell menghentikan sekitar lima persen karyawannya, atau sekitar 6.650 karyawan. Langkah ini dilakukan untuk menghadapi “situasi ekonomi global yang menantang.”
Kepala Operasi Jeff Clarke mengatakan bahwa pengurangan atau efisiensi biaya seperti sebelumnya—misalnya, tak merekrut karyawan baru—tak cukup untuk menghadapi hal itu. Menurutnya, pasar yang “terus terkikis” membutuhkan tindakan lebih lanjut.
Clarke menambahkan bahwa PHK merupakan untuk mengubah dan “mengatur ulang” organisasi. Di samaping itu, ini juga mencakup penyederhanaan penjualan dan layanan, serta berfokus pada “penawaran prioritas”. Bloomberg mencatat bahwa PHK terkini menjadikan Dell memiliki jumlah pekerja terendah di enam tahun terakhir.
Sebelumnya, diketahui bahwa Dell merupakan salah satu penerima manfaat utama dari pandemi COVID-19. Di masa itu, orang-orang bergegas membeli PC untuk kerja jarak jauh. Namun, seiring membaiknya situasi pandemi, ketergantungan Dell pada komputer (kira-kira berkontribusi pada 55 persen dari total pendapatannya) menjadi kewajiban, terutama di situasi ekonomi sekarang ketika daya beli menurun.
Sebelumnya, Gartner dan IDC memperkirakan pengiriman PC Dell anjlok 16 persen pada 2022 jika dibandingkan tahun sebelumnya, dan anjlok 37 persen pada kuartal terakhir. Ini menjadi salah satu peristiwa anjloknya pengiriman PC terburuk di antara vendor PC besar. Adapun Acer bernasib lebih buruk di kuartal keempat dengan penurunan 41 persen.
Untuk diketahui, PHK oleh Dell itu terjadi beberapa bulan setelah saingan utamanya, HP, mengatakan akan mem-PHK sebanyak 6.000 pekerja. Di beberapa bulan terakhir, berbagai perusahaan teknologi memang berupaya meminimalisasi dampak buruk akibat buruknay situasi ekonomi.