Channel9.id-Jakarta. Diperlukan narasi yang kuat agar masyarakat peduli dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu 2024. Demikian tegas Dadang Rahmat Hidayat, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, dalam acara seminar daring yang digelar Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI), Rabu (5/4).
“Termasuk narasi yang kuat mengapa masyarakat harus peduli terhadap Pemilu. Perlu dijelaskan juga apa keuntungan Pemilu bagi mereka,” terangnya.
Sebelum mengomunikasikan narasi itu ke publik, kata Dadang, sebaiknya dilakukan identifikasi masalah terlebih dahulu agar komunikasi sesuai dengan konteks.
“Pastikan dulu apa masalahnya. Misalnya bagaimana persepsi publik terhadap pemilu, bagaimana kondisi sosial nasional, realitas pemilu, dan lain sebagainya,” tutur dia.
Menurut Dadang, diperlukan tata kelola komunikasi yang sangat baik. Terutama komunikask mengenai “bagaimana Pemilu 2024 bisa dijalankan sebaik-baiknya”.
“Karena komunikasi itu penting mengatasi masalah administratif, mendukung logistik, hingga keamanan,” sambungnya.
Bersamaan dengan itu, Dadang turut mengkhawatirkan independensi media. “Kalau media tak independen, bisa jadi dia tak menampilkan apa yang seharusnya diketahui oleh publik, termasuk tentang calon legislatif dan kepala daerah. Ini harus kita pahami dan jangan diabaikan,” ujar dia.
Lebih lanjut, Dadang berharap publik tak gagal paham tentang Pemilu.
“Karena pemilu sangat penting. Kalau gagal berkomunikasi, bisa jadi publik gagal paham. Ini bisa menyebabkan gagal sosial. Kalau tak dikelola dengan sangat baik, bukan tidak mungkin kita akan gagal berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. “Maka dari itu, bangsa ini butuh informasi yang berkualitas tentang Pemilu yang benar, yang layak, dan tentu bermanfaat.”
Baca juga: