Channel9.id-Jakarta. Perkembangan pandemi COVID-19 dalam 2 minggu terakhir menunjukkan tren penurunan kasus jika dilihat dari puncak kasus tertinggi pada 3 minggu lalu. Dari 350.273 kasus menjadi 289.029 kasus, hingga turun menjadi 273.891 kasus.
Sebelumnya angka tertinggi mencapai 30,72% menjadi 27,38% dan selanjutnya menjadi 25,18%. Dari 34 provinsi, ada 8 penurunan kasus positif dalam 2 minggu berturut-turut. Kedelapannya ialah Kepulauan Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Bali, Maluku, dan Maluku Utara.
“Ini adalah pencapaian positif yang harus terus dipertahankan. Karena hal ini menunjukkan penurunan penularan di tengah-tengah masyarakat,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito di Graha BNPB, Selasa (3/8/2021).
Baca juga: Posivity Rate Kabupaten Indramayu Turun, Mendagri: Bukti PPKM Berhasil
Meskipun begitu, Satgas meminta sejumlah provinsi lain untuk waspada. Karena mengalami kenaikan kasus dalam 3 minggu berturut-turut. Provinsi-provinsi tersebut didominasi Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Untuk Pulau Sumatera, hampir semua provinsinya menunjukkan kenaikan kasus kecuali Kepulauan Riau. Di Kalimantan, seluruh provinsinya menunjukkan kenaikan kasus dalam 3 minggu berturut-turut. Khusus Kalimantan Barat, sempat mengalami penurunan kasus.
Sementara di Pulau Sulawesi seluruh provinsinya menunjukkan kenaikan kasus dalam 3 minggu. Kecuali, Sulawesi Tenggara dam Gorontalo yang sempat mengalami penurunan. Sedangkan di Pulau Jawa masih ada DI Yogyakarta yang menunjukkan kenaikan kasus selama 2 minggu terakhir.
“Kenaikan kasus yang belum dapat ditekan perlu menjadi perhatian bersama. Dikarenakan, pemerintah daerah dan masyarakatnya lengah dan menganggap daerahnya baik-baik saja hanya karena tidak menerapkan PPKM Level 4,” jelas Wiku.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah daerah dan masyarakat agar mempersiapkan diri jika ada potensi kenaikan kasus. Fasilitas pelayanan kesehatan juga harus segera mengantisipasi dan kesiapan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di daerahnya masing-masing.
“Pastikan kebutuhan untuk pelayanan kesehatan mencukupi dengan mengkonversi tempat tidur rumah sakit pasien COVID-19 atau membuka tempat isolasi terpusat jika dibutuhkan. Pastikan juga suplai oksigen dan obat-obatan tercukupi dan terdistribusi dengan baik,”imbuh Wiku.
Wiku mengingatkan, bagi provinsi yang telah menurun kasus harian Covid-19, agar tetap waspada. Sementara bagi provinsi yang masih mengalami kenaikan kasus, agar belajar dari provinsi yang sudah mengalami perbaikan.
“Provinsi yang sudah baik untuk mempertahankan. Jangan terlena dan tetap waspada. Karena kasus harian masih diatas 30 ribu yang perlu ditekan. Seperti pembelajaran pada kenaikan kenaikan kasus yang lalu bahwa dampak dari kebijakan akan terlihat di minggu ketiga dan bertahan selama enam minggu kedepan,” pungkasnya.