Channel9.id-Jakarta. Peta penyebaran virus korona memperlihatkan penyebaran cukup signifikan di Singapura. Tercatat 58 kasus virus korona yang ditemukan pada Kamis, (13/02) dan menjadikannya menjadi kasus tertinggi di dunia di luar Cina yang telah mendekati 60.000 kasus.
Dilansir The Straits Times, pejabat berwenang Singapura mengkonfirmasi temuan 8 kasus lagi. Jumlah infeksi di Singapura bertambah tepat sebelum kedatangan Diamond Princess, kapal pesiar yang di karantina di Jepang. Di kapal pesiar itu, ditemukan 218 orang terinfeksi sejak Senin lalu (10/02).
Pembuat peta penyebaran virus korona ini, seorang insinyur perangkat lunak berusia 32 tahun yang hanya ingin dikenal sebagai @Ottokyu di akun Twitter. Ia menggambarkan penyebaran setiap kasus di Singapura terlihat dalam titik merah. Kasus terbaru digambarkan berwarna merah, kasus yang telah ada dalam warna oranye, dan lokasi yang telah dikunjungi oleh virus digambarkan dalam warna putih.

Peta ini memberikan peringatan penyebaran virus yang dapat ditularkan antar manusia dengan hanya bersentuhan kulit.
Kepada Business Insider, Ottokyu mengatakan, ia memperbarui peta saat informasi baru kasus virus korona diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Singapura melalui akun Twitter resmi.
Insinyur ini mengungkapkan, ia membuat peta untuk memperbarui data yang berbasis teks dari pemerintah agar mudah dipahami.
Dia berharap, format ini dapat memberikan kemudahan pengguna untuk mengetahui lokasi penyebaran virus. Peta ini juga memberikan tuntunan kepada pengunjung bahwa mereka tidak perlu menghindari tempat-tempat yang dikunjungi oleh terduga penderita dan wilayah dari kasus yang terkonfirmasi, karena risiko terinfeksi sementara ini rendah.

Beberapa waktu lalu, warga Singapura dilanda kepanikan menyebarnya virus korona di negara yang menjadi destinasi favorit ini. Hal ini dikarenakan adanya warga yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona padahal tidak pernah atau memiliki riwayat ke Cina.
Tak ayal, kondisi ini pun membuat warga Singapura panik dan berbondong-bondong ke supermarket untuk memborong berbagai kebutuhan sehari-hari untuk persediaan rumah.
Bahkan awal pekan ini sempat viral, pemakaian kondom oleh beberapa orang untuk menekan tombol lift, karena paniknya warga akan terkena virus.