Channel9.id – Jakarta. Ketua MPR RI Ahmad Muzani menggagas kegiatan Tour Wayang Santri Malaysia 2025 sebagai upaya mempererat hubungan budaya Indonesia-Malaysia. Kegiatan ini menampilkan pertunjukan wayang golek santri “Putra Satria Laras” dari Tegal, Jawa Tengah, yang bertujuan memperkenalkan budaya Indonesia sekaligus menghibur diaspora Indonesia di Malaysia.
Gagasan ini merupakan bagian dari diplomasi lunak Indonesia-Malaysia dengan mengenalkan seni budaya tradisional kepada pemerintah dan masyarakat Malaysia. Wayang golek santri dinilai memiliki keunikan karena memadukan seni pedalangan tradisional dengan nilai-nilai Islami yang relevan bagi masyarakat multikultural Malaysia.
“Ini adalah momentum menunjukkan kekayaan budaya Indonesia sekaligus merawat ikatan sejarah dengan Malaysia. Wayang menjadi bukti bahwa dua negara serumpun bisa bersinergi melalui seni,” kata Muzani dalam keterangannya, Rabu (16/7/2025).
Muzani menegaskan, sebagai bangsa serumpun, Indonesia dan Malaysia memiliki ikatan budaya yang tak terpisahkan. Menurutnya, Tour Wayang Santri ini adalah strategi diplomasi lunak untuk mengingatkan kembali akar persaudaraan kedua negara.
“Melalui lakon ‘Putra Satria Laras’ yang sarat nilai akhlak dan kepemimpinan, kami ingin menunjukkan bahwa seni tradisional mampu menjadi jembatan di tengah tantangan global,” tambahnya.
Tour Wayang Santri ini akan digelar di empat kota, dimulai pada Sabtu (19/7/2025) di Keraton Mbah Anang, Johor Bahru, dilanjutkan pada Minggu (20/7/2025) di Angsana Mall, Johor Bahru.
Kemudian pada Sabtu (26/7/2025) di Alamis Hotel, Kuala Lumpur dan ditutup pada Minggu (27/7/2025) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.
Ki Haryo Susilo Enthus Susmono akan memimpin pementasan sebagai dalang muda milenial yang mengembangkan wayang golek santri dengan sentuhan dakwah Islam dalam kemasan seni tradisi. Ia menilai wayang golek santri bukan sekadar hiburan, melainkan medium penyebaran nilai-nilai universal.
“Wayang golek santri bukan sekadar tontonan, tapi medium penyebaran nilai akhlak universal. Lakon ‘Putra Satria Laras’ yang kami bawakan sarat pesan toleransi, kepemimpinan, dan kearifan budaya. Ini adalah kebanggaan bisa membawanya ke Malaysia sebagai jembatan budaya dua saudara serumpun,” jelas Ki Haryo.
Penyelenggaraan Wayang Santri di Malaysia mendapatkan dukungan penuh dari KBRI Malaysia dan KJRI Johor Bahru. Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono menyatakan pihaknya menyambut baik inisiatif MPR RI ini sebagai bagian dari program Jembatan Budaya Indonesia dan Malaysia.
“Wayang golek santri dipilih karena relevansinya dengan masyarakat multikultural Malaysia. Kami akan memastikan acara ini menjadi momentum rekatkan diaspora Indonesia dengan saudara serumpun di Malaysia,” kata Hermono.
Kegiatan ini menargetkan penonton dari kalangan diaspora Indonesia di Johor Bahru dan Kuala Lumpur, komunitas penggiat seni di Malaysia, serta pelajar dan akademisi yang memiliki ketertarikan pada budaya wayang.
Acara ini terselenggara berkat dukungan sponsor dari BRI, BNI, Bank Mandiri, BSI, BPKH, Pupuk Indonesia, Pertamina Patra Niaga, Budi Agung Sentosa, dan Eiger Adventure.
HT