Channel9.id – Jakarta. Ketua RT 08 RW 04 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Taufiq Supriadi, memperkenalkan inovasi digital di wilayahnya berupa aplikasi RTOnline dalam acara Jakarta Innovation Days 2025 bertema “Together, We Innovate the City” di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).
Taufiq menjelaskan, aplikasi yang dikembangkan secara mandiri oleh warga selama dua tahun terakhir ini berfungsi mencatat seluruh kegiatan RT secara transparan, mulai dari laporan keuangan, iuran warga, hingga penggunaan dana bantuan gubernur.
“Seluruh kegiatan kami terdokumentasi dalam aplikasi digital RTOnline yang bisa diakses lewat Appstore dan PlayStore. Aplikasi ini memudahkan transparansi penggunaan dana dan pelaporan,” kata Taufiq.
“Seluruh transaksi tercatat dan bisa dilihat oleh warga maupun pihak pemerintah secara real time,” imbuhnya.
Dalam pemaparannya itu, Taufiq memperlihatkan saldo bantuan gubernur DKI Jakarta untuk wilayahnya yang kini tercatat sekitar Rp1.174.500. Melalui aplikasi ini, warga dapat memantau saldo dana bantuan gubernur sekaligus memastikan akuntabilitas setiap pengeluaran.
Selain itu, Taufiq menjelaskan sistem digital ini juga membantu validasi data penduduk dan penyaluran bantuan sosial (bansos) agar lebih tepat sasaran. Ia menyebut RT merupakan lapisan masyarakat yang paling memahami kondisi keluarga di wilayahnya.
“Dengan data terstruktur, pengambilan keputusan akan lebih cepat karena pemangku kebijakan bisa melihat aktivitas UMKM dan kebutuhan warga secara real-time. Ini juga membantu validasi data penduduk dan distribusi bansos karena RT paling memahami kondisi keluarganya masing-masing,” paparnya.
Selain meningkatkan transparansi, sistem ini juga mendukung digitalisasi pelayanan publik di tingkat komunitas.
“Kami berharap jika ada aplikasi pemerintah yang lebih baik, kami siap menjadi pilot project untuk implementasi di lapangan. Selama dua tahun terakhir kami sudah menggunakan sistem ini untuk mempercepat pelayanan dan pengelolaan,” tuturnya.
Taufiq menjelaskan, inovasi digital tersebut menjadi bagian dari blueprint RT 08 tahun 2023–2029 yang berfokus pada empat bidang utama, yakni ketahanan pangan, ekonomi, lingkungan, dan digitalisasi. Menurutnya, transformasi ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi bisa dimulai dari masyarakat.
“Kami ingin membuktikan bahwa RT bukan sekadar unit administratif, tapi ruang inovasi yang mendorong keterbukaan dan efisiensi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia berharap sistem digital semacam ini dapat direplikasi di wilayah lain untuk memperkuat akuntabilitas dan pelayanan publik di tingkat RT.
“Kalau setiap RT punya sistem seperti ini, transparansi bukan lagi slogan, tapi budaya,” ucapnya.





