Channel.9.id-Amerika. Sebuah perusahaan Amerika bertujuan untuk mengumpulkan dana miliaran dolar agar dapat mengembalikan kembali hewan yang sudah lama punah, Mammoth Berbulu.
Perusahaan tersebut yaitu perusahaan Colossal, dan mereka sudah memegang dana sekitar 15 juta dolar dalam pengumpulan dananya yang ingin menghidupkan kembali hewan besar tersebut, kutip laporan dari New York Times.
Mammoth berbulu sudah lama punah dari bumi sejak 10,000 tahun lalu karena beragam alasan, termasuk para nenek moyang kita yang terus memburu mereka dan juga karena adanya perubahan iklim.
Baca juga: Amerika Serikat Akan Tinjau Kembali Hubungan dengan Pakistan
Masih belum jelas apa alasan mereka yang ingin mengembalikan hewan purba ini namun para peneliti yang terlibat mengaku gembira dengan proyek ini.
Seorang alumnus Harvard yang juga merupakan peneliti DNA, George Church mengaku sangat gembira dengan proyek ini.
“Ini adalah batu loncatan terbesar untuk kita semua. Proyek ini akan membawa perubahan besar,” serunya.
Perusahaan Colossal berniat untuk mendukung riset Church dan timnya di lab mereka, namun mereka juga akan membantu eksperimen di laboratorium Boston Dallas.
Rencana awal mereka adalah mengubah DNA gajah agar dapat lebih mirip dengan nenek moyangnya.
Setelah itu, mereka akan mencoba membuat embrio gajah yang mirip dengan mammoth.
Mereka berharap seluruh proyek ini akan dapat selesai dalam beberapa tahun kedepan.
Lalu setelah semua itu selesai, mereka berencana untuk dapat melepaskan ratusan mammoth tersebut ke alam liar.
Tentu saja, ada pertanyaan besar mengenai apakah etis menghidupkan kembali hewan purba yang sudah punah ke masa sekarang.
Hank Greely dari Pusat Hukum dan Biosains di Universitas Stanford menjelaskan: “Saya mempunyai perasaan campur aduk mengenai riset ini. Sebagian dari saya membenci penelitian ini, tapi saya merasa kalau ide ini adalah ide yang menarik dan kemungkinan akan memberi manfaat yang besar untuk kedepannya dan pantas untuk dicoba” jelasnya.
“Penelitian ini bukan jawaban untuk masalah-masalah seperti perubahan iklim. Riset ini bukan prioritas tertinggi saya. Tapi ini keren. Dan kau tahu, manusia sering melakukan banyak hal hanya karena menurut mereka itu keren,” pungkasnya.
Namun, filosofer David DeGrazia menjelaskan kalau experimen ini tidak manusiawi, terutama kepada gajah-gajah yang nantinya akan jadi bahan eksperimen.
“Gajah bukan sekedar makhluk hidup saja, mereka juga dapat berpikir dan mereka termasuk hewan yang pintar. Mereka sadar akan sekitarnya dan juga mempunyai perasaan. Saya rasa tidak pantas untuk menjadikan mereka sebagai bahan percobaan,” jelasnya.
(RAG)