Channel9.id-Jakarta. Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, hari ini melaksanakan rapat darurat menyikapi penjelasan dari Menko Polhukam Wiranto terkait kasus perusakan atribut Demokrat di Pekanbaru, Riau. Rapat digelar di Mega Kuningan, Jakarta dan dipimpin oleh ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono.
Menko Polhukam, Wiranto menyampaikan pelaku pengrusakan atribut tersebut ada kaitannya dengan Partai Demokrat dan PDIP. Menanggapi pernyataan Menko Polhukam, pengurus Partai Demokrat menggelar rapat darurat di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono atau SBY di Jalan Mega Kuningan TimurVII, Jakarta Selatan, Selasa (18/12). Rapat ini dipimpin langsung oleh SBY.
“Jam 10 pagi ini Dewan Pimpinan Pusat melakukan rapat, kami menyebutnya rapat darurat. Karena cepat sekali. Kami mengundang Ketua Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Sekjen, Bendum, BPOKK, KPP, Komandan Kogasma, bahkan kami mengundang DPD Riau dan DPD Pekanbaru tempat kegiatan itu,” jelas Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan.
“Kami akan merumuskannnya setelah itu memberikannya kepada masyarakat luas agar duduk soalnya terang benderang sehingga tidak perlu tafsir lain atau membuat malah tidak jelas,” ucapnya.
SBY sebelumnya sudah menyatakan bahwa ia berbeda pendapat dengan Wiranto.
Menurut SBY, berdasarkan informasi dan kesaksian di lapangan, baik PDI-P maupun Partai Demokrat bukanlah ‘master-mind’ dan inisiator dari kasus perusakan atribut.
“Menurut kita, pernyataan Menko Polhukam terlalu cepat dan mengkerdilkan, serta menyepelekan soal. Padahal sesungguhnya tidak seperti itu,” kata Hinca.
Kadiv Advokasi Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean juga menyampaikan digelarnya rapat darurat untuk menyikapi penyataan dari Menko Polhukam terkait perusakan atribut kampanye partainya. Pihaknya berharap kepolisian bisa mengusut tuntas kasus ini.