Channel9.id-Jakarta. Kesepakatan antara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan PT Regio Aviasi Industri (RAI) terjalin. Ke depannya, keduanya akan melakukan kerja sama riset dan pengembangan, serta pengkajian dan penerapan teknologi untuk penguasaan teknologi dan peningkatan industri nasional mencapai kemandirian bidang penerbangan.
Selain Kepala LAPAN serta jajarannya dan Direktur Utama PT RAI, Komisaris Utama PT RAI Ilham Habibie pun turut hadir di acara penandatanganan nota kesepahaman itu.
Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menuturkan, program pengembangan pesawat Indonesia sudah dimulai sejak adanya program pesawat N-250 yang disiapkan untuk transportasi nasional. Setelah program ini tak berlanjut, kemudian muncul gagasan-gagasan untuk membangkitkan kembali industri pesawat terbang Indonesia.
“LAPAN bersama PT Dirgantara Indonesia mengembangkan pesawat N219, yang ditargetkan tahun 2020 akan menyelesaikan sertifikasi terbang. Dan juga teman-teman dari PT RAI yang mencoba mengembangkan pesawat yang lebih baik dari N-250 yaitu pesawat R80,” terangnya, dikutip dari Antara, Senin (7/9).
Baca juga : Proyek Pesawat R80 dan N245 diganti Drone
Kemudian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 ada program untuk mengembangkan pesawat N245. Sebelumnya, psawat R80 merupakan hasil rancangan Presiden Indonesia Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie yang sebelumnya masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) bersama dengan pesawat N245.
“Walaupun saat ini sesuai dengan kebijakan pemerintah R80 dan N245 sudah tidak termasuk dalam PRN 2020-2024, Kemenristek/BRIN mendukung penuh proyek transportasi udara buatan dalam negeri ini dengan memasukkannya pada Proyek Riset dan Inovasi Nasional (PRIN)”, ungkap Thomas.
Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemristek/BRIN) Hotmatua Daulay mengatakan, pihaknya mendukung program pesawat nasional secara menyeuruh, baik yang tengah dikerjakan maupun pengembangan di masa depan, dengan memasukannya pada program PRIN.
Program tersebut termasuk pengembangan pesawat N245 yang tengah dikembangkan LAPAN dan R80, yang PT RAI kembangkan.
Direktur Utama PT RAI Agung Nugroho mengungkapkan, perusahaannya kini tengah mengembangkan pesawat udara Regional Turboprop R80 berkapasitas 80 sampai dengan 90 penumpang. Upaya ini, lanjutnya, perlu didukung para pemangku kepentingan nasional di bidang penerbangan—baik olehpemerintah Indonesia maupun pelaku industri dan usaha.
“Ini merupakan investasi besar, menciptakan efek multiplier, dan berjangka panjang dalam ekosistem kedirgantaraan Indonesia,” ucapnya.
(LH)