Channel9.id-Jakarta. Di momen besar seperti Natal dan Tahun Baru, masyarakat Indonesia kerap merayakannya dengan mengadakan acara barbeku atau bakar-bakar masakan di halaman rumah. Sama seperti di Barat, teman, kerabat, hingga keluarga turut meramaikan acara ini.
Di balik keseruan acara itu, ternyata satu hal yang perlu diwaspadai. Pasalnya, teknik memasak dengan suhu tinggi—termasuk membakar atau memanggang—menghasilkan senyawa yang bisa memutasi DNA penyebab kanker.
Adapun makanan yang kerap dimasak dengan cara dibakar antara lain: sate daging, ikan, hingga sosis. Kamu tentu familiar dengan makanan ini dan mungkin termasuk makanan favoritmu. Sayangnya, sebagaimana disinggung sebelumnya, makanan yang dibakar kurang sehat karena memicu kanker.
Begini, membakar makanan dengan suhu tinggi menyebabkan perubahan zat gizi yang terkandung makanan tersebut. Protein yang dikandung daging, ayam, atau ikan akan bereaksi dengan suhu tinggi dari pembakaran. Ini akan membentuk senyawa karsinogenik bernama heterocyclic amines (HCA).
Selain itu, polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) juga akan terbentuk dan meningkatkan risiko kanker. PAH terbentuk saat lemak daging, ayam, atau ikan menetes ke bara api dan menimbulkan asap yang mengendap dalam makanan.
Baik HCA maupun PAH bakal merusak komposisi DNA dalam gen, yang kemudian memicu perkembangan sel kanker. Sel-sel kanker ini berpotensi menyebabkan kanker usus besar, kanker lambung, kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker getah bening.
Meski begitu, bukan berarti Kamu harus benar-benar berhenti mengonsumsi makanan yang dibakar. Kamu cukup membatasi konsumsinya saja. Selain itu, perlu Kamu ingat, makanan yang dibakar bukan satu-satunya penyebab kanker. Sebab gaya hidup lainnya juga memengaruhi risiko kanker.
Memang sesekali acara barbeku atau bakar-bakar masakan digelar, terutama di momen hari besar saja. Nah, paling tidak, Kamu perlu menerapkan sejumlah tips yang bisa meminimalisasi risiko penyebab kanker. Untuk lebih jelasnya, coba simak tips berikut ini.
1. Hindari bakar daging olahan
Kamu sebaiknya hindari membakar daging olahan seperti sosis, beef, dan sebagainya. Pasalnya, proses pabrik daging olahan saja sudah berisiko memicu kanker. Nah, kalau daging olahan ini dibakar, maka risiko pemicu kankernya semakin besar. Maka dari itu, lebih baik hindari membakar jenis daging tersebut.
2. Batasi daging merah
Kamu juga sebaiknya batasi membakar daging merah, seperti daging sapi, kambing, dan domba. Pasalnya, mengonsumsi makanan yang dibakar bisa menjadi penyebab kanker. Sebagai gantinya, Kamu bisa pilih daging atau makanan yang lebih aman untuk dibakar, seperti daging ayam tanpa kulit atau daging ikan.
3. Marinasi daging dengan asam atau rempah
Sebelum membakar makanan, sebaiknya marinasi terlebih dahulu. Marinasi bisa menurunkan kadar pembentukan HCA hingga 99 persen.
Jika Kamu ingin marinasi, gunakan dengan bahan-bahan asam. Bisa juga menggunakan cuka, perasan lemon, atau tumbuhan herbal seperti daun mint, rosemary, tarragon atau sage. Kamu disarankan memarinasi makanan hingga 30 menit.
4. Buang lemak pada daging
PAH bisa terbentuk pada proses pembakaran, tepatnya ketika lemak pada daging sapi, daging ayam, daging ikan dan berbagai daging lainnya jatuh pada pembakaran—yang kemudian mengeluarkan asap. Asap ini ber-PAH dan ini bisa menempel pada makanan yang Kamu bakar. Untuk menghindari risiko ini, Kamu sebaiknya buang lemak yang ada pada daging sebelum membakarnya.
5. Hidangkan sayur dan buah
Saat mengadakan acara barbeku atau bakar-bakar makanan, sebaiknya sediakan juga buah dan sayur sebagai pelengkap. Kamu bisa mengonsumsi bayam, apel, semangka, hingga anggur.
Cara ini membantu menambah asupan nutrisi dan vitamin yang bisa membantu tubuh melawan berbagai penyakit seperti kanker.