Channel9.id – Jakarta. Hari ini 74 tahun lalu, tepat enam hari setelah pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Bung Karno yang nampak galau akan kemerdekaan Indonesia. Bayi merah Indonesia, masih terancam di tengah perang Pasifik yang belum benar-benar berakhir.
Inilah pidato pertama Presiden Soekarno, pada 23 Agustus 1945, setelah sebelum-sebelumnya Bung Karno dan para pemimpin yang tergabung di dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan hanya berpidato dan berdebat di dalam ruang-ruang sidang PPKI.
Pidato Bung Karno ini sangat relevan hari ini di 74 tahun kemudian, disaat rasa persatuan Indonesia seperti terkoyak oleh pandangan sempit sebagian kelompok yang telah memantik gejolak saudara-saudara kita di Papua.
Inilah pidato selengkapnya Bung Karno yang menyampaikan pembentukan Komite Nasionak Indonesia, Badan Keamanan Rakyat dan Partai Nasionali Indonesia, sehari sebelumnya di PPKI.
“Bangsaku sekalian!
Di Sumatera, di Jawa, di Borneo, Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil, Maluku—dari Aceh sampai ke Merauke! Dalam Maklumat kami Soekarno – Hatta tanggal 18 Agustus bulan ini, kami mengharap segenap rakyat Indonesia supaya tetap tenang, tinggal tentram, memegang teguh disiplin dan siap sedia.
Siap Sedia berjuang untuk Indonesia Merdeka! Sekarang pun dalam pidato kami malam ini, kami mulai dengan seruan yang demikian ini pula. Tetaplah tenang, tinggalah tentram, peganglah teguh-teguh disiplin, siap sedialah untuk berjuang guna kemerdekaan negeri kita dalam waktu yang maha genting ini! (Bersambung)
