Internasional

Pidato Lengkap Prabowo di KTT PBB untuk Perdamaian Palestina

Channel9.id – Jakarta. Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (23/9/2025) WIB. Prabowo menjadi salah satu kepala negara yang menyampaikan pidatonya di KTT tersebut.

Sidang dipimpin (co-chairs) oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Sidang dibuka dengan sambutan dari Macron, kemudian dilanjutkan oleh Pangeran Faisal, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Majelis Umum PBB Annalena Baerbock, dan juga sambutan secara virtual dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Prabowo kemudian memberikan pidato pada urutan kelima setelah Raja Yordania Abdullah II bin Al Hussein, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brasil Luis Ignacio Lula Da Silva, dan Presiden Portugal Marcel Rebelo de Sousa. Dalam pidatonya, Prabowo menyerukan kemerdekaan Palestina dan perang dihentikan.

Ia mengatakan tragedi kemanusiaan terus berlanjut di Gaza. Ia menyebut anak dan perempuan terus menjadi korban.

Selain itu, Prabowo juga menyampaikan kecaman terhadap aksi kekerasan yang menimpa warga sipil di Gaza. Dia menyebutnya sebagai tragedi dan bencana kemanusiaan.

Prabowo menyampaikan, Indonesia mendukung solusi dua negara untuk mengakhiri tragedi yang terus berlangsung di Palestina akibat agresi militer Israel.

Prabowo menegaskan Indonesia siap mengambil langkah menuju perdamaian. Indonesia juga bersedia mengirimkan pasukan perdamaian.

Berikut pidato lengkap Prabowo dalam KTT PBB untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (23/9/2025), dikutip dari siaran langsung di kanal YouTube United Nations.

“Yang terhormat Presiden Prancis Emmanuel Macron, Yang Mulia Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, selaku pimpinan bersama (co-chairs) pertemuan terhormat ini.

Pimpinan sidang, perwakilan sidang PBB yang terhormat.

Saya ingin menyampaikan penghargaan dan penghormatan tertinggi kami kepada Pemerintah Prancis dan Kerajaan Arab Saudi atas kepemimpinan dan keyakinan mereka dalam musyawarah penting ini.

Dengan sepenuh hati, kami mengenang tragedi tak terperi yang sedang berlangsung di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, kelaparan membayangi. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita.

Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak berdosa.

Oleh karena itu, hari ini dengan bermartabat kita berkumpul untuk mengemban tanggung jawab sejarah kita. Tanggung jawab ini tidak hanya berbicara tentang nasib Palestina, tetapi juga tentang masa depan Israel, dan juga tentang kredibilitas PBB.

Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa.

Oleh karena itu, Indonesia sekali lagi menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina. Hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian.

Kita harus menjamin kenegaraan Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel. Dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel.

Deklarasi New York telah menyediakan jalan damai dan adil menuju perdamaian. Kenegaraan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Harus ada perdamaian sejati bagi semua pihak.

Yang Mulia, negara-negara terkemuka di dunia yang mengambil langkah-langkah prinsip ini, Prancis, Kanada, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka di dunia telah mengambil langkah di sisi sejarah yang benar. Pengakuan negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar.

Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan: Sejarah tidak berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza.

Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, kita harus mengatasi kecurigaan, kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia.

Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kita siap menyediakan pasukan penjaga perdamaian. (mikrofon tak terdengar)

Damai, damai sekarang! Damai, segera! Kita butuh perdamaian.

Terima kasih banyak.”

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +    =  8