Nasional

Pilkada saat Pandemi, KPI: Batasi Kampanye Tatap Muka Kontestan dengan Konstituen

Channel9.id-Jakarta. Beberapa elemen masyarakat mengkhawatirkan terjadi penurunan partisipasi masyarakat untuk datang pada Pilkada Desember 2020 nanti. Hal tersebut bisa dimengerti karena saat ini Pilkada berlangsung dalam suasana pandemi corona.

Menurut Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suprio, kondisi pandemi saat ini kampanye tatap muka harus dibatasi. Saat ini KPU, kata dia, harus mengarahkan para kontestan untuk berkampanye di media konvensional seperti televisi dan radio.

“Disini perannya KPI sebetulnya. Sedangkan media sosial belum ada yang mengatur,” tuturnya saat diskusi daring Pemilu Rakyat 2020, Selasa (16/6).

Selain itu, kata Agung,  KPI Daerah (KPID)  bisa terlibat sejauh KPU melibatkan. Karena menurutnya, beberapa pengalaman kampanye tatap muka sangat rentan.

“Di Iran kenapa kasus corona banyak sekali karena kampanye disana kontestan dan konstituen bertemu langsung,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, tidak bisa mengubah media kampanye seperti anjuran KPI karena  tata cara kampanye sudah ditetapkan dalam undang-undang.

“Kampanye rapat umum, pertemuan terbatas memang tidak dilarang. Jika disengketakan KPU bisa kalah,” tandasnya.

Hal yang akan dilakukan oleh KPU, kata Arief, adalah penerapan protokol Covid-19. “Misalnya ruangan terbatas cukup 50 orang. Maka maksimal di ruangan itu 25, misalnya. Itu belum termasuk daerah-daerah yang masih PSBB tentu harus mengacu pada PSBB,” imbuhnya.

Selain itu, kampanye dalam rapat umum menurut Arief masih dibolehkan. Tetapi kata dia, tata caranya yang akan diatur.

”Ini yang sedang KPU tuntaskan tentang tata cara pemilu di dalam suasana bencana,” pungkasnya.

Sebagai informasi, di Perancis partisipasi pemilu 2020 turun. Karena  2014 lalu partisipasinya sebesar 63,5 persen menjadi 46 persen pada 2020. Di Iran juga begitu. Bahkan di Kota Taheran hanya 25 persen tingkat partisipasi pemilihnya dan terendah sejak revolusi Iran pada 1979.

Illionis  Amerika Serikat pun sama, yaitu 25 persen. Meski begitu yang menarik di Korea Selatan yang justru meningkat 8,1 persen menjadi 60 persen dari sebelumnya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  19  =  22