Politik

PKS: Pemerintah Harus Perhatikan Pers

Channel9.id-Jakarta. Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta meminta pemerintah memberikan perhatian dan membantu usaha pers yang juga ikut terdampak pandemi Covid-19.

Dengan begitu, pers mampu bertahan dan terus produktif dalam membantu pemerintah melakukan diseminasi informasi virus corona kepada masyarakat.

Ia mengingatkan, tanpa bantuan pers, berbagai informasi pemerintah tidak akan sampai ke masyarakat luas.

“Pers punya peran penting dalam pandemi Covid-19 mulai dari diseminasi informasi, edukasi kepada masyarakat, hingga perang melawan hoaks,” ujar Sukamta, Minggu (17/5).

Sukamta mengingatkan, sebelum pandemi saja, sebagian usaha pers sudah kesulitan karena adanya perubahan perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi informasi lewat media elektronik. Ketika pandemi, kondisinya tentu semakin berat.

“Sebagaimana skema pemerintah untuk membantu UMKM dan dunia usaha, juga perlu lakukan langkah yang sama kepada usaha pers,” tuturnya.

Salah satu bantuan yang bisa diberikan Pemerintah adalah relaksasi pajak. Lainnya, mengajak usaha pers dalam kerjasama penyampaian informasi mengenai program, aktivitas dan hal lain terkait Covid-19.

Yang penting, bantuan terhadap pers harus tetap memperhatikan asas ketaatan hukum dan kepatutan masyarakat.

Selain itu, Sukamta juga mengingatkan, bantuan pemerintah terhadap usaha pers jangan sampai membuat pers menjadi tumpul dan hilang daya kritis terhadap pemerintah.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI itu menilai, dalam kondisi krisis akibat pandemi, peluang penyimpangan dari sisi kebijakan dan anggaran semakin besar akibat diskresi aturan yang dapat memicu moral hazard penyelenggara negara.

Nah, pers punya peran penting menjadi saluran masyarakat untuk ikut mengkritisi kebijakan yang menyimpang.

“Mengingat pers sebagai pilar keempat dari demokrasi harus bisa menjaga independensi dengan pemerintah dengan tetap mengedepankan kode etik jurnalistik,” katanya.

Menurutnya, selama masa pandemi Covid-19 pers telah banyak berperan dalam membangun kesadaran publik untuk melakukan “physical distancing” dan “social distancing”.

Namun dia menilai terkadang pers hanya menyambungkan suara dari pemerintah tanpa memberikan pembanding yang kuat.

“Khususnya konten media straight news yang mungkin lebih banyak digemari masyarakat dan itu menguntungkan bagi media. Tentu akan kita harap pers juga menyajikan konten-konten berita yang mengupas secara mendalam sehingga punya nilai edukasi yang bermanfaat ke publik,” harap Sukamta.

(vru)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

49  +    =  51