Channel9.id-Myanmar. Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menyatakan ia akan mengundang ketua junta Myanmar ke KTT ASEAN dengan syarat adanya perkembangan terhadap rencana perdamaian yang mereka setujui tahun lalu, Selasa (25/1/2022).
Hun Sen, yang kini menjabat sebagai ketua ASEAN, menyebutkan kalau ia akan berbincang dengan kepala militer Myanmar Min Aung Hlaing melalui panggilan video pada hari Rabun anti.
Baca juga: Dua Anggota Save the Children Jadi Korban Kekejaman Junta Myanmar
Min Aung Hlaing dikenal sebagai ketua militer Myanmar yang telah melakukan kudeta pada tahun lalu. Sebagai tanggapannya, ASEAN mengambil langkah mengejutkan dengan melarang Myanmar untuk hadir dalam KTT tahun lalu karena telah gagal mengimplementasikan lima poin konsensus ASEAN yang bertujuan untuk menghentikan pertempuran di sana.
“Beliau (Hun Sen) menuturkan kalau ia telah mengundang Min Aung Hlaing untuk menghadiri KTT ASEAN jika ada perkembangan terhadap pengimplementasian lima poin yang sudah disetujui,” tulis pernyataan di laman Facebook Hun Sen yang merangkum panggilannya dengan Perdana Menteri Malaysia.
“Namun jika junta masih gagal untuk melakukannya, maka mereka harus mengirimkan perwakilan non-politiknya ke pertemuan ASEAN,” lanjut tulisan tersebut.
Kamboja sebelumnya telah mengindikasikan kalau mereka ingin tak mengisolasi junta, namun Hun Sen telah ditekan beberapa bulan ini oleh beberapa pemimpin ASEAN, seperti dari Malaysia, Indonesia dan Singapura, untuk tak mengambil langkah tersebut.
Kunjungan Hun Sen ke Myanmar pada tanggal 7 Januari lalu telah menjadi isu terhadap beberapa negara karena dianggap ASEAN telah mengakui pemimpin kudeta tersebut.
Konsesus ASEAN itu termasuk menghentikan segala tindak kekerasan, memberikan fasilitas terhadap bantuan kemanusiaan dan memberikan akses penuh terhadap utusan ASEAN untuk seluruh pihak yang terlibat.
(RAG)