Channel9.id-Kanada. Pada hari Jumat (4/6/2021), Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan kalau Gereja Katolik harus bertanggung jawab atas keterlibatannya dalam menjalankan sekolah asrama Kanada untuk anak-anak suku Indian, setelah ditemukannya 215 jasad anak-anak di bekas sekolah asrama pada bulan lalu, Sabtu (5/6/2021).
“Sebagai seorang Katolik, saya merasa sangat kecewa dengan sikap Gereja Katolik,” ujar Trudeau kepada para wartawan. “Kami berharap kalau pihak Gereja mau bertanggung jawab atas keterlibatannya di sekolah asrama Kanada,” tambahnya.
Baca juga: Luka Lama Suku Indian Kanada Karena Sekolah Asrama
Di tahun 2008, Pemerintah Kanada secara formal mengucapkan permintaan maafnya atas sistem sekolah asrama tersebut. Trudeau mengatakan kalau masih banyak orang yang bertanya-tanya, mengapa Gereja di Kanada masih bungkam pada persoalan ini.
Ia menambahkan: “Sebelum kita membawa Gereja Katolik ke pengadilan, saya sangat berharap para pemimpin agama mau mengerti bahwa ini adalah permasalahan yang mereka harus ikut andil, bukan dihindari,” tutupnya.
Konferensi Pendeta Katolik Kanada masih belum mengeluarkan respon sampai saat ini.
Dari tahun 1893 sampai 1968, sebuah kongregasi Katolik bernama Tarekat Oblat Maria Imakulata menjalankan sekolah Kamloops, sekolah dimana anak-anak suku Indian menjadi korban kekerasan seksual, fisik, dan psikologis.
Di hari Jumat, Kepala Suku Tk̓emlúps te Secwépemc, Rosanne Cassimir mengatakan kalau mereka masih belum menerima catatan dari Oblat Maria Imakulata yang dapat membantu mereka mengenali korban sekolah asrama Kanada.
“Tentu kami ingin permintaan maaf dari Gereja Katolik. Permohonan maaf terbuka. Bukan hanya untuk kami, tapi untuk seluruh dunia,” tutupnya.