Channel9.id-Yunani. Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis meminta maaf atas ketidaksiapan negara untuk mengatasi dampak dari badai salju lebat yang telah membuat bandara di Kota Athena harus membatalkan penerbangannya dan membuat ribuan orang terdampar di jalanan utama kota pada pekan ini, Kamis (27/1/2022).
Salju tebal adalah suatu hal yang langka di ibu kota Yunani, namun kini mereka sudah mengalami cuaca musim dingin untuk dua kali berturut-turut.
Baca juga: Salju Tebal Selimuti Kota Istanbul, Penerbangan Dibatalkan
Setelah hujan salju pada hari Senin lalu, ribuan orang telah dievakuasi dari jalan Attiki, diantaranya ada yang memilih meninggalkan kendaraannya dan berjalan kaki untuk mencari tempat berlindung di bandara kota, dan ada juga lainnya yang terjebak selama berjam-jam.
Mobil-mobil yang ditinggalkan oleh pemiliknya pada hari Senin itu sampai hari Rabu lalu masih dapat terlihat di Attiki Odos dan ditutupi oleh salju. Selain itu, sekitar 3,000 rumah di Kota Athena mengalami mati listrik selama tiga hari.
“Pertama-tama saya ingin mengucapkan permintaan saya yang mendalam untuk seluruh warga yang menderita dan terjebak selama berjam-jam di Attiki Odos,” tutur Mitsotakis saat pembukaan pertemuan kabinetnya. “Ada kesalahan dan kekurangan yang harus diperbaiki,” tambahnya.
Setelah badai salju di hari Senin, pemerintah mengumumkan kalau hari Selasa dan Rabu diliburkan di daerah Kota Athena dan daerah lainnya yang juga diterpa badai salju. Pemerintah menambahkan kalau sekolah akan libur sampai hari Jumat setelah salju tebal menutup jalanan kota.
Mitsotakis menyebutkan tanggung jawab ada di pengurus jalan Attiki namun ia juga berjanji untuk meningkatkan koordinasi diantara otoritas-otoritas negara bagian lainnya dan meningkatkan pertahanan krisis iklim.
“Memang benar infrastruktur negara Mediterania tak selalu dapat beradaptasi dengan kondisi salju lebat. Namun, tak dapat dipungkiri juga kalau kondisi mekanisme negara masih belum siap untuk menghadapi fenomena sebesar ini,” sesalnya.
(RAG)