Channel9.id-Polandia. NATO harus mengambil langkah kongkrit untuk menyelesaikan masalah krisis imigran di daerah perbatasan Belarus, kutip ungkapan dari perdana menteri Polandia pada Minggu lalu, Senin (15/11/2021). Ia juga menambahkan kalau Polandia, Lithuania dan Latvia bisa meminta konsultasi dibawah perjanjian aliansi.
Ribuan imigran telah pergi ke Belarus dengan harapan dapat masuk ke Uni Eropa. Uni Eropa menuduh kalau Belarus telah merencanakan krisis ini untuk memberikan tekanan sebagai balasan atas sanksi-sanksinya, namun Belarus sudah berulangkali membantah tuduhan tersebut. Beberapa negara bahkan memperingatkan kalau tensi tersebut bisa berujung konflik militer.
“Mengumumkan kekhawatiran kita secara publik tidaklah cukup – sekarang kita membutuhkan langkah kongkrit dan komitmen dari seluruh aliansi,” ujar Mateusz Morawiecki dalam interviewnya dengan agensi berita nasional PAP.
Baca juga: Rusia: Eropa Membahasa Belarus saat Pertemuaan PBB
Dibawah Undang-Undang Perjanjian NATO nomor 4, setiap anggota dapat meminta adanya konsultasi kapanpun ketika integritas wilayah, kedaulatan politi atau keamanannya terancam.
Presiden Rusia Vladimir Putin, pendukung kunci pemimpin Belarus Alexander Lukashenko, menyebutkan kalau Rusia siap untuk menyelesaikan krisis ini, lapor agensi berita RIA pada hari Minggu lalu, yang mengutip interview dari stasiun TV nasional.
Morawiecki mengungkapkan kepada PAP kalau para pemimpin UE akan mendiskusikan kembali sanksi terhadap Belarus, termasuk menutup daerah perbatasan.
Mengutip Ketua Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrel kalau bloc akan menambahkan sanksi terhadap Belarus di hari Senin dengan melibatkan penerbangan dan agensi travel dalam mentransportasikan para imigran
Morawiecki menyebutkan kalau Uni Eropa harusnya bergabung untuk membantu pendanaan tembok perbatasan
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya sudah berbincang dengan Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau pada Sabtu lalu dan menyebutkan kalau langkah Belarus tersebut sudah mengancam keamanan regional dan sebuah distraksi untuk aktivitas militer Rusia di daerah perbatasan Ukraina, ujar juru bicara Kemenlu Ned Price.
“Menteri Luar Negeri Blinken menekankan dukungan AS untuk Polandia dihadapan eksploitasi migrasi oleh rezim Lukashenko,” tutur pernyataan Price pada hari Minggu.
(RAG)