Channel9.id – Jakarta. Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri mengatakan siswa pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, melakukan aksinya secara mandiri. Asep menyebut pelaku tidak terhubung dengan jaringan teror mana pun.
“Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, anak yang berkonflik dengan hukum atau ABH diketahui merupakan seorang siswa SMA aktif yang bertindak secara mandiri dan tidak terhubung dengan jaringan teror tertentu,” kata Asep dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Asep mengatakan, sejak peristiwa ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11/2025) lalu itu pihaknya telah memeriksa 16 saksi yang terdiri dari guru, siswa, pelaku ABH, dan keluarga ABH. Dari pemeriksaan tersebut, diketahui bahwa ABH memiliki kepribadian tertutup dan tertarik pada konten-konten kekerasan.
“Berdasarkan keterangan yang kami himpun, ABH yang terlibat dalam kasus ledakan ini dikenal sebagai pribadi yang tertutup, jarang bergaul, dan dia juga memiliki ketertarikan pada konten kekerasan serta hal-hal yang ekstrem,” terang Asep.
Jajaran Puslabfor Mabes Polri, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara juga telah melakukan penggeledahan di rumah ABH. Kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap bahan peledak yang digunakan untuk memastikan jenis dan daya ledaknya.
Lebih lanjut, Asep menuturkan total korban akibat peristiwa tersebut tercatat sebanyak 96 orang dengan rincian 67 orang luka ringan, 26 luka sedang, dan 3 orang luka berat. Berdasarkan data per Jumat (11/11/2025) pukul 12.30 WIB, sebanyak 68 orang di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
“Jumlah korban ini mengalami sedikit penambahan dari data awal karena beberapa siswa yang baru ada beberapa yang melaporkan keluhan luka dan gangguan pendengaran setelah beberapa hari kejadian,” tuturnya.
Para korban telah mendapatkan penanganan medis dan trauma healing dengan pendampingan psikolog yang dilakukan secara berkelanjutan.
“Kami juga telah menyediakan posko pelayanan korban pascaledakan yang berlokasi di RS Islam Cempaka Putih untuk memberikan pendampingan dan bantuan bagi korban,” ujarnya.
Adapun peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara terjadi pada Jumat (7/11/2025) siang, saat para siswa tengah melakukan salat Jumat. Terduga pelaku ledakan disebut merupakan salah satu siswa di sekolah tersebut.
Densus 88 Antiteror Polri menyebut terdapat tujuh peledak yang dibawa oleh terduga pelaku ke SMAN 72 Jakarta. Dari total peledak yang dibawa terduga pelaku, empat di antaranya meledak di dua lokasi yang berbeda.
Sementara untuk tiga peledak lainnya belum digunakan dan sudah disita oleh petugas untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
HT





