Channel9.id-Israel. Kepolisian Israel pada Rabu lalu mencegah para demonstran nasionalis Israel untuk berdemo di depan Gerbang Damaskus, pintu utama Kota Tua wilyah warga Muslim, ditengah-tengah semakin tegangnya konflik di daerah sana setelah pasukan Israel masuk dan menangkap warga Palestina di kompleks Masjidil Al Aqsa beberapa waktu lalu, Kamis (21/4/2022).
Ketegangan yang kembali memuncak di Palestina ini dikhawatirkan akan kembali berujung ke peperangan seperti Mei tahun lalu. Sejak bulan Maret lalu, pasukan Israel tercatat telah menewaskan 29 warga Palestina di daerah Tepi Barat, dan melukai banyak orang pada konflik di Masjidil Al Aqsa beberapa pekan lalu.
Beberapa pengunjuk rasa yang membawa bendera Israel berbondong-bondong berjala ke dekat plaza kota Yerusalem.
Koordinator lapangan demonstrasi tersebut mengatakan kalau unjuk rasa itu bertujuan untuk mengembalikan “rasa aman di jalanan kota Yerusalem”.
Pada Rabu lalu, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett memerintahkan pihak kepolisian untuk melarang anggota legislative dari sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, untuk dating ke Gerbang Damaskus.
“Saya tak akan membiarkan provokasi politik Ben-Gvir mengancam pasukan dan warga Israel,” ujar Bennett dalam salah satu pernyataannya.
Para pengunjuk rasa sempat cekcok dengan polisi dan mereka memutuskan untuk ke gerbang Kota Tua lainnya setelah polisi sempat menghentikan mereka.
Kelompok Hamas memperingatkan para pengunjuk rasa untuk tidak merusak atau membuat rusuh di daerah wilayah sucinya. Mereka mengatakan kalau tindakan mereka itu akan “dibayar penuh” oleh kepemerintahan Israel sebagai konsekuensinya.
Kota Tua yang berada di Timur Yerusalem merupakan wilayah Ibu kota Palestina. Israel ingin mencaplok wilayah tersebut setelah menjajah Palestina sejak kemenangannya pada perang tahun 1967. Keinginannya untuk menguasai Timur Yerusalem tak mendapat dukungan dunia internasional.
(RAG)