Channel9.id – Jakarta. Kurang lebih setahun lalu tepatnya Juli 2021, viral sebuah video seorang polisi yang terharu dan menangis karena kisah seorang anak yatim piatu bernama Hendri Ramadhan (kala itu 10 tahun).
Video itu menunjukkan sisi humanis seorang anggota polisi yang tidak tahan menahan air mata saat mendengar beratnya pengalaman hidup seorang anak kecil.
Dalam video itu tampak sang polisi mendekap anak laki-laki berbaju merah. Keduanya tampak tak kuasa menahan air mata.
Polisi tersebut pun terlihat menguatkan si bocah laki-laki yang sedang menangis tersedu-sedu. Diketahui, kala itu Hendri diantar anggota Polantas Bireuen Aceh menuju pesantren Abiya Jeunieb.
Polisi tersebut memberikan klarifikasi tentang sosok bocah laki-laki yang membuatnya tak mampu membendung air mata.
Dikisahkan bahwa bocah laki-laki tersebut berasal dari Takengon, Aceh dan sudah tidak mempunyai orang tua lagi karena keduanya sudah meninggal dunia.
Sambil menangis, anak tersebut meminta bantuan pihak kepolisian untuk diantar ke sebuah pesantren. Dia ingin tinggal dan menimba ilmu di sana.
“Kami dari Sat Lantas Polres Bireuen, pagi menjelang siang berjumpa dengan adik Hendri Ramadhan ini di kawasan Simpang Arjun, Bireuen,” ujar polisi tersebut.
“Adik ini langsung menghubungi pos minta tolong diantar ke Pesantren Abiya Jeunib. Dia mengatakan berangkat sediri ke sini dengan menumpang minibus,” lanjutnya.
Selain menyebut bahwa orang tuanya sudah meninggal dunia, anak tersebut juga mengaku tinggal di SPBU, pasar, terminal, hingga masjid-masjid.
“Pengakuannya kedua orang tuanya, kedua-duanya sudah meninggal 4 tahun lalu. Dia tinggal di pasar, terminal, SPBU dan di masjid-masjid,” ujarnya dalam video tersebut.
Polisi lantas meminta pihak keluarga yang melihat video tersebut agar menghubungi dan menjenguk.
“Kalau memang ada keluarganya di Takengon yang melihat video ini, kami mohon untuk menghubungi atau menjenguk.”
“Kami sangat memohon kepada keluarga untuk menjenguk adek ini,” tambahnya.
Berdasarkan keterangan dalam unggahan tersebut, anak yatim piatu berbaju merah itu kini telah berada di pesantren Abiya Jeunib.
HY