Channel9.id – Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulida ke Polda Metro Jaya pagi ini. Keduanya dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan, Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya saat ini sedang mempelajari bukti-bukti yang diberikan Luhut.
“Ini masih akan dipelajari oleh Polda Metro Jaya,” kata Yusri, Rabu 22 September 2021.
Yusri menambahkan, pihaknya akan mempelajari dan meneliti laporan polisi yang dibuat pihak Luhut. Usai mempelajarinya, polisi akan menentukan apakah naik ke tahap penyelidikkan atau tidak.
“Kita akan meneliti laporan polisi yang ada, nantinya rencana tindak lanjut kedepan apakah ini memang akan naik ke tingkat penyelidikan kami akan melakukan pemanggilan untuk klarifikasi lengkap, termasuk saksi-saksi ke depan,” katanya.
Baca juga: Sambangi Polda Metro, Menko Luhut Laporkan Haris Azhar dan Fatia KontraS
Sebelumnya, Luhut melalui kuasa hukumnya Juniver Girsang pada 26 Agustus 2021 mengajukan somasi kepada Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti karena isi wawancara pada kanal YouTube milik Haris Azhar diyakini memuat berita bohong.
“Isi wawancara itu juga dianggap telah mencemari, memfitnah, dan membunuh karakter LBP,” kata Juniver Girsang.
Dalam video itu Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti menjadi salah satu tamu. Pada kesempatan itu dia menyampaikan hasil riset yang menyatakan PT Tobacom Del Mandiri, salah satu anak perusahaan Toba Sejahtera Group, bermain dalam bisnis tambang di Papua. Sebagaimana diketahui, Luhut merupakan salah satu pemilik saham di perusahaan tersebut.
Riset itu merujuk pada kajian yang dilakukan oleh koalisi LSM dengan judul “Ekonomi Politik Penempatan Militer di Intan Jaya”. Riset itu menunjukkan adanya dugaan konflik kepentingan penerjunan militer dengan bisnis tambang di Intan Jaya.
Hal tersebut juga bisa diketahui dengan adanya penempatan markas militer yang berada di dekat lahan konsesi tambang. Riset tersebut juga menemukan adanya beberapa purnawirawan dan prajurit militer yang menempati jabatan strategis di beberapa perusahaan tambang.
Sedangkan, konten video milik Hariz Azhar lain membahas soal rencana eksplorasi tambang emas di Blok Wabu, Intan Jaya, Papua, juga disomasi oleh Luhut.
Obrolan yang diunggah di akun YouTube pada 20 Agustus 2021 ini membahas hasil laporan gabungan koalisi masyarakat sipil mengenai “Ekonomi -Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya” yang diluncurkan 12 Agustus 2021.
HY