Channel9.id – Jakarta. Polisi menjelaskan asal-muasal mortir yang meledak di Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Bangkalan berasal dari kedalaman laut laut 15 meter. Akibatnya, satu orang tewas dan 5 lainnya luka-luka dalam peristiwa yang terjadi di gudang barang rongsokan atau besi tua pada Jumat (29/12) sekitar pukul 08.00 WIB itu.
Mortir yang berbobot 100 kg itu sebelumnya diangkat oleh empat tersangka MJ (51) dan MR (41) sebagai penyelam dan dibantu SG (43) dan AU (28).
“Saat menggunakan alat itu pelaku menemukan benda (mortir) ini, namun karena bebannya kurang lebih 100 kilogram, maka dua pelaku menyelam dan dua pelaku lain yang menarik benda itu ke atas menggunakan tali,” kata Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Heru Cahyo, Minggu (31/12/2023).
Heru menambahkan mortir tersebut selanjutnya dibawa ke darat lalu dijual kepada MI, yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Oleh MI membeli mortir tersebut per buah Rp 500 ribu.
Dari situ, MI selanjutnya menjual lagi ke MA, pengepul besi bekas dengan harga Rp 600 ribu per buahnya.
“Lalu MH membeli seharga Rp 600 ribu dari MI dan dibawa ke gudang besi tua itu,” terang Heru.
Setelah dibeli MH, mortir tersebut kemudian dibawa ke gudang penyimpanan besi tua di Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Bangkalan. Celakanya, mortir tersebut kemudian oleh S, pekerja MH, dijadikan alas saat mengelas dan berujung meledak.
Akibatnya, baik MH dan pekerjanya, S juga ditetapkan sebagai tersangka ledakan mortir. Sehingga total 7 orang telah ditetapkan sebagai tersangka ledakan yang menewaskan 1 orang itu.
IG