Hot Topic

Polri Bantah Penyerang Mabes Polri Ada Dua Orang

Channel9.id – Jakarta. Sempat adanya dugaan bahwa penyerang Mabes Polri ada dua orang teroris. Isu itu dilontarkan seorang saksi yang berada di dekat lokasi.

Dia menyatakan, sebelum terjadinya aksi teror penembakan, seorang perempuan datang bersama seorang pria. Ketika perempuan itu melakukan aksi penembakan, pria itu bersembunyi.

Namun, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menegaskan, pelaku penyerangan hanya ada satu orang yakni Zakiah Aini (ZA). Diketahui ZA telah ditembak pihak kepolisian hingga tewas.

“Ya perempuan itu saja,” kata Argo saat dikonfirmasi, Kamis 1 April 2021.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, ZA sebagai Lone Wolf yang berideologi ISIS. Lone Wolf merujuk pada aksi teror yang dilakukan secara individu atau mandiri.

“Dia lone wolf yang berideologi ISIS, yang dibuktikan dengan postingan bersangkutan di sosial media,” kata Listyo.

“Dia memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam yang lalu. Di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad,” lanjutnya.

Listyo menyampaikan, ZA merupakan perempuan yang tinggal di Ciracas, Jakarta Timur. Dia sempat menjadi mahasiswi di salah satu kampus namun sudah di-DO.

Listyo Sigit Prabowo menjelaskan kronologi peristiwa penyerangan Mabes Polri ini.

Listyo menjelaskan, ZA mulanya masuk ke lingkungan Mabes Polri melalui pintu belakang. Kemudian, dia langsung berjalan ke arah pos jaga di gerbang utama Mabes Polri. Saat ZA tiba di pos jaga, dia berpura-pura bertanya arah kantor pos kepada personel polisi.

“Yang bersangkutan kemudian menanyakan ke anggota di pos jaga. Dia bertanya di mana keberadaan kantor pos. Oleh anggota ditunjukkan arah ke kantor pos,” kata Listyo dalam konferensi pers, Rabu 31 Maret 2021 malam.

Setelah diberitahu arah kantor pos, ZA meninggalkan pos jaga. Tapi tidak lama kemudian, dia berjalan kembali ke arah pos jaga dan langsung melakukan penembakan. Dia menembak sebanyak enam kali.

“Namun, kemudian yang bersangkutan kembali, dan melakukan penyerangan ke anggota di pos jaga,” ujar Listyo.

“Dia menembak sebanyak 6 kali. 2 kali ke anggota di dalam pos. 2 kali di luar, dan menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya,” lanjut Listyo.

Polisi pun kemudian melakukan tindakan terarah dan terukur dengan menembak mati Zakiah Aini.

“Dilakukan tindakan tegas terukur kepada yang bersangkutan,” ujar Listyo.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

73  +    =  81