Channel9.id – Jakarta. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono memastikan jika kabar Sistem Informasi Personel Polri (SIPP) dibobol oleh peretas adalah hoaks.
Dia menyebut tidak ada bukti konkret jika database Polri bobol dan tersebar luas di media sosial.
“Hal tersebut merupakan hoaks yang tidak terbukti (kebenarannya). Polri sudah memastikan tidak ada pembobolan data SIPP karena variabel tangkapan layar yang beredar tidak sama dengan SIPP yang digunakan SSDM Polri saat ini,” kata Awi di Mabes Polri, Selasa (16/6).
Dengan beredarnya kabar tersebut, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah bergerak untuk melakukan penyelidikan. Hal itu guna mencari tahu pelaku penyebaran tangkapan layar hoaks tersebut.
“Sampai dengan saat ini Dittipidsiber Bareskrim Polri masih melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap pelaku serta motif dari penyebar hoax database SIPP anggota Polri tersebut,” jelas Awi.
Kasus ini bermula dari unggahan akun twitter @secgron. Dia menyebut telah ada pihak yang berhasil meretas data anggota Polri yang bertugas di Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
“Halo @DivHumas_Polri saatnya berbenah. Seseorang mengklaim sudah berhasil membobol data seluruh anggota Polri. Orang ini kemudian dengan mudahnya bisa mengakses, mencari dan mengganti data anggota Polri tersebut. Contohnya ini, baru mutasi ke Densus 88 eh datanya udah bocor,” tulis akun tersebut.
Dalam cuitannya, akun tersebut menyertakan sebuah hasil tangkapan layar yang memuat gambar seorang anggota Polri yang bertugas di Polda Kalimantan Barat beserta data mutasi lengkap. Selain itu, aplikasi untuk mengakses dan mengganti data tersebut dijual seharga USD 1.200 atau setara dengan Rp 17 juta. Sedangkan untuk informasi bug pada aplikasi tersebut dijual seharga USD 2.000 atau setara Rp 28,5 juta.
(HY)