Channel9.id – Bandung. Presiden Prabowo Subianto meminta awak media tidak meliput pidatonya dalam acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/8/2025).
Dilihat dari siaran langsung di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Prabowo membuka sambutannya dengan membacakan beberapa tamu undangan melalui kertas pidatonya di atas podium.
Setelahnya, ia mengatakan di kertas itu tertulis catatan bahwa wartawan dipersilahkan meninggalkan ruangan acara setelah dirinya menyapa menteri dan pejabat pemerintahan yang hadir.
“Ada catatan, wartawan akan meninggalkan ruangan setelah Bapak menyapa daftar hadir,” kata Prabowo, disambut tawa hadirin.
Prabowo pun lanjut membacakan daftar hadir yang terdiri dari menteri koordinator, menteri, dan kepala lembaga serta direktur utama BUMN.
Setelah itu, Prabowo meminta wartawan untuk meninggalkan ruangan.
“Baik. Jadi sudah dibaca daftar hadir semuanya. Para wartawan dipersilakan minum kopi. Sudah disiapkan kopi,” ucapnya.
Saat ditanya awak media usai pidato, Prabowo mengaku ingin lebih bebas dalam menyampaikan pidatonya. Ia tak ingin pidatonya dipolitisasi.
“Biar lebih bebas gitu ya. Jangan dipelintir, jangan dipolitisasi. Ini kan kita bicara, kita bicara ilmu, kita bicara ilmu sains, teknologi,” ujar Prabowo.
Selain larangan wartawan untuk meliput, peserta juga dilarang membawa ponsel dan laptop ke dalam ruangan. Sebelum acara dimulai, pembawa acara memperingatkan bahwa panitia akan mengumpulkan perangkat elektronik yang dibawa peserta.
“Kembali kami ingatkan Bapak/Ibu bahwa tidak diperkenankan penggunaan gawai, telepon genggam, maupun tablet, dan untuk itu sesaat lagi akan ada petugas kami yang akan mengumpulkan perangkat, menghampiri Bapak/Ibu semua untuk mengumpulkan perangkat elektronik masing-masing demi kelancaran acara kita,” ujar pembawa acara, dilihat dari siaran langsung di kanal Youtube Institut Teknologi Bandung.
Diketahui, KSTI 2025 merupakan wadah mempertemukan para ilmuwan, akademisi, pelaku industri, dan pengambil kebijakan dari berbagai sektor prioritas nasional. Forum ini dihadiri lebih dari 1.000 ilmuwan, 300 rektor perguruan tinggi, serta ribuan mahasiswa dari berbagai jenjang.
Konvensi ini juga menampilkan pameran inovasi dari delapan sektor prioritas nasional, meliputi energi, pertahanan, digitalisasi (termasuk kecerdasan buatan dan semikonduktor), hilirisasi industri, kesehatan, ketahanan pangan, kemaritiman, serta material dan manufaktur maju.
HT