Channel9.id – Jakarta. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya disiplin dan tanggung jawab aparat dalam menjalankan tugas penegakan hukum dan keamanan. Ia pun meyakini institusi TNI, Polri, dan Kejaksaan tidak ragu menindak anggotanya yang melanggar hukum.
“Saya kira institusi-institusi kita polisi, tentara, Kejaksaan, semua tidak ragu-ragu menindak anggotanya yang tidak tertib. Saya percaya itu,” kata Prabowo saat memberikan pidato dalam kegiatan pemusnahan barang bukti 214,8 ton narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, selalu ada kemungkinan bagi anggota yang bertugas di institusi besar seperti Polri dan TNI untuk melakukan pelanggaran. Ia mengaku melihat hal tersebut saat memimpin satuan pasukan khusus di TNI.
“Saya mantan panglima, saya tahu anak buah saya ada yang nakal, ada yang brengsek. Ya itu tugas kita,” ucapnya.
Namun hal tersebut, menurutnya, tidak mencerminkan institusi secara keseluruhan karena setiap pelanggaran akan tetap ditindak sesuai ketentuan yang berlaku.
“Saya ambil contoh begini. Kalau ada sekolah muridnya ada yang tawuran, apa sekolahnya salah? Apa guru-gurunya semuanya salah? Ini anak ya memang bandel,” tuturnya.
Prabowo juga menyinggung persepsi publik terhadap kepolisian yang kerap dikritik karena tugasnya menegakkan ketertiban. Ia mencontohkan sikap polisi lalu lintas yang bersembunyi di tengah kegelapan lantas menilang pengguna jalan.
“Polisi kok ngumpet di gelap-gelap, kita salah? Iya kan, berarti kau hanya mau tertib kalau kau dilihat. Nah ini enggak benar,” kata Prabowo.
Prabowo menekankan bahwa tugas aparat sering kali tidak terlihat masyarakat, terutama dalam upaya mencegah penyelundupan narkotika yang dilakukan melalui jalur laut, termasuk kapal nelayan dan pelabuhan-pelabuhan kecil di berbagai daerah.
Lebih lanjut, Prabowo mengingatkan pentingnya sinergi antara aparat dan masyarakat. Prabowo menilai tentara dan polisi harus berperan sebagai bagian dari rakyat, sehingga masyarakat dapat menjadi mata dan telinga dengan melaporkan setiap potensi pelanggaran atau ancaman di lingkungannya.
“Jadi saya ingatkan di mana-mana tentara harus jadi tentara rakyat. Polisi harus jadi polisi rakyat, sehingga rakyat nanti yang menjadi mata dan telinga, rakyat yang lapor, lapor ke kepala desa, kepala dusun,” ucapnya.
Baca juga: Dipimpin Prabowo, Polri Musnahkan 214,84 Ton Narkoba Hasil Pengungkapan 1 Tahun
HT





