Channel9.id-Prancis. Dihadapkan dengan penyebaran yang cepat dari varian Omicron, Prancis akan memperketat prokes Covid-19nya, namun mereka menyatakan tidak akan ada jam malam pada malam Tahun Baru nanti dan sekolah-sekolah akan tetap dibuka kembali pada awal Januari, ungkap pihak otoritas, Selasa (28/12/2021).
Perdana Menteri Jean Castex telah mengatakan rata-rata kasus Covid-19 perharinya sudah melebihi angka 700 dan ada ditingkat tertinggi sejak awal terjadinya pandemi. Hal ini memaksa pemerintah untuk membuat kebijakan baru.
Dari hari Senin dan sampai tiga minggu kedepan, seluruh tempat perkumpulan publik akan dibatasi sampai 2,000 orang untuk ruang indoor, dan 5,000 orang ruang outdoor. Untuk acara konser, para penonton akan diberikan tempat duduk untuk menonton.
Makan dan minum akan dilarang di angkutan umum – termasuk angkutan umum jarak jauh – dan juga untuk di bioskop. Untuk Bar dan restoran, seluruh makanan dan minuman tak akan bisa dibawa pulang, dan hanya bisa dimakan di meja makan saja. Untuk penggunaan masker, kebijakan ini sudah diwajibkan saat di transportasi umum.
Castex juga mengatakan kalau akan ada wajib WFH minimal tiga hari dalam seminggu, dan penggunaan masker kembali diwajibkan saat berada diluar rumah.
“Saya tahu kalau situasi ini rasanya tak selesai-selesai, tapi perlu diingat setahun lalu kita sudah memulai program vaksinasi kita dan sekarang kita menjadi salah satu negara yang paling bagus vaksinasinya dan warganya paling terlindungi dari Covid-19,” seru Castex dalam konferensi pers setelah mengadakan pertemuan kabinet.
Dalam rangka untuk mengembangkan program vaksinasi, sertifikat Covid-19 dari pemerintah – yang membutuhkan bukti vaksinasi, bukan hanya tes negatif, untuk memasuki tempat-tempat umum – akan diberlakukan pada tanggal 15 Januari jika disetujui parlemen, ungkap Castex.
Pemerintah juga memangkas waktu pengambilan dosis tambahan dari yang sebelumnya empat bulan menjadi tiga bulan setelah vaksin keduanya.
(RAG)