Ekbis

Presiden Apresiasi Kesepakatan Pengembangan Blok Masela

Channel9.id-Jakarta. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, menyatakan, Pemerintah sudah memberikan persetujuan terhadap rencana pengembangan Blok Migas Masela, Di kawasan laut Arafura. Jonan menjelaskan, Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto sudah melaporkan dan menyerahkan kajiannya kepada Presiden Joko Widodo.

Selanjutnya, Jonan menemui Presiden di Istana, selasa (16/7), dan ia mengklaim, Presiden menyambut gembira tercapainya persetujuan pengembangan Blok Masela ini. “Presiden gembira atas persetujuan Pemerintah Indonesia dengan pihak pengembang atau investor, ” katanya.

Bersama Jonan dan Dwi Sutjipto, ikut serta CEO Inpex, Takayuki Ueda, dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi. Inpex adalah investor asal Jepang yang akan turut mengelola Blok Masela. Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto menyatakan, negosiasi dengan Inpex berjalan alot tapi akhirnya bisa dituntaskan dan menghasilkan investasi yang sangat besar. “Ini yang sangat berarti untuk Indonesia,” katanya.

Menurut dia, Inpex akan berkomitmen terhadap apa yang ada di persetujuan rencana pengembangan (PoD) .

“Apa yang dipersyaratkan dalam persetujuan Menteri ESSM dalam PoD ini antara lain agar kandungan lokal dimaksimalkan. Kemudian tenaga kerja lokal dimaksimalkan sehingga nanti ada training-training untuk meningkatkan kapabilitas SDM setempat,” kata Dwi.

Ignasius Jonan lalu menjelaskan, Presiden Jokowi menekankan tiga pesan. Pertama, Inpex harus komit dengan PoD dan arahan pemerintah lewat Kementerian ESDM. Kedua memaksimalkan lokal konten. Ketiga pengembangan SDM lokal yang ada di sana.

Dengan mulainya proyek ini, Indonesia akan terima sekitar US$ 39 miliar dan Inpex sekitar US$ 37 miliar. Angka tersebut sudah termasuk 10% milik daerah, sehingga Inpex dan Shell hitungannya bisa terima US$ 33,3 miliar. “Porsi RI cukup signifikan.”

Belum lagi dampak multiplier seperti industri petrokimia dan potensi investasi US$ 1,5 miliar hingga US$ 2 miliar di daerah tersebut. SKK menargetkan blok Masela akan mulai produksi pada 2027, sehingga proyek dikebut sampai 2026. Proyek Blok Masela sebelumnya sempat terunda-tunda selama 20 tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  21  =  24