Lifestyle & Sport

Presiden Danone Inggris Singgung Pajak untuk Makanan Tidak Sehat

Channel9.id-Jakarta. Perusahaan Danone menyebut akan berkontribusi terhadap krisis obesitas Inggris. Peninjauan ulang VAT mereka sebut jadi jalan keluar.

Perusahaan makanan raksasa Danone dikabarkan mengambil Langkah untuk mempromosikan peninjauan ulang kebijakan perpajakan produk pangan manis. James Mayer, presiden Danone inggris dan Irlandia menyebut bahwa pajak yang lebih tinggi untuk makanan dengan lemak, garam, dan gula tinggi. Hal tersebut disebut berkaitan dengan masalah obesitas yang menjadi krisis nasional.

Langkah ini dianggap sebagai Langkah perdana sehingga merupakan Langkah bersejarah untuk perusahaan pangan menyentuh isu ini. Hal ini berkaitan dengan strategi perusahaan Danone yang menyebut bahwa mereka berkomitmen untuk mendorong produk dengan kadar manis, lemak, dan garam berada di batas terendah. Perusahaan multinasional ini juga menyebut bahwa mereka berjanji untuk tidak meluncurkan produk anak dengan kategori tinggi pemanis.

Dilansir dari BBC, Mayer menyebut bahwa perusahaan makanan tidak punya semangat yang cukup untuk merubah keadaan ini. Dia menyebut Langkah ini akan mendorong 10% dari produk Danone yang akan terkena pajak atas dosa (sin taxes). Dia juga menyinggung perlunya Langkah tegas dari pemerintah Inggris untuk mendorong strategi ini.

Inggris sendiri pernah berupaya untuk meningkatkan pajak terkait produk makanan dengan gula yang tidak sehat. Pada 2018, pajak gula telah ada namun terbatas pada minuman bersoda atau soft drink. Perkembangan untuk membatasi produk yang dianggap tidak sehat menghadapi penolakan. Sehingga keseluruhan dampak kesehatan dibebankan ke produsen untuk mendorong program pengurangan konsumsi gula, garam, dan lemak.

Mayer menyebutkan bahwa Pajak yang dia maksud tidak langsung menyasar pada konsumen yang membeli. Melainkan pendekatan baru, ucap dia, untuk melihat bagaimana tingkat value added tax (VAT). Di negara tersebut, VAT tidak dikenai terhadap beberapa produk pangan umumnya. Namun 20% VAT berlaku untuk produk minuman beralkohol, makanan manis dan snak berasa, eskrim dan soft drinks.

Presiden Danone ini menyebut bahwa peninjauan ulang VAT ini dapat mendorong perusahaan untuk bergerak ke produk sehat dan sustainable alih-alih produk yang tidak sehat meski lebih murah.

Sebagai respon terhadap Upaya pajak tambahan, perusahaan pangan telah mencoba lobi untuk menggagalkan pajak terhadap produk mereka dengan alas an utama meningkatnya harga pasar. Namun di sisi lain pajak tersebut dapat digunakan untuk mempromosikan kampanye pola makan sehat.

Baca juga: Spider-Man Acrooss the Spider Verse Diterima Sangat Baik Oleh Penonton

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

7  +  3  =