Channel9.id-Jakarta. Presiden Joko Widodo minta Kementerian Luar Negeri membuat penilaian untuk setiap kantor perwakilan Indonesia yang ada di luar negeri.
Tak hanya itu, Presiden pula mengancam mencopot duta besar yang kinerjanya jeblok.
Pernyataan Jokowi saat membuka Rapat Kerja Kepala Perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1).
“Saya minta terakhir ke Bu Menteri, ada sebuah KPI (key performance index) yang jelas, yang terukur. Prestasi ini dihitung dari mana sih? Harus ada angka-angka,” kata Jokowi.
Jokowi mencontohkan, salah satu yang bisa dijadikan indikator dalam memberi penilaian adalah besaran nilai ekspor Indonesia ke negara para dubes ditempatkan.
Jika ekspor Indonesia ke negara itu tinggi, maka bisa menjadi nilai plus.
Sebaliknya, apabila ekspor Indonesia ke satu negara rendah, maka itu bisa menjadi salah satu indikator kinerja buruk seorang dubes.
” Ekspor naik berapa untuk China, untuk Amerika, untuk negara Afrika per duta besar. Biar jelas yang berprestasi sama yang tidak, yang harus diganti dan tidak,” kata Jokowi.
Untuk menggenjot nilai ekspor di satu negara, Jokowi meminta para dubes untuk terus memperluas jaringan sambil melakukan pemetaan.
Barang-barang apa yang sekiranya melimpah di Indonesia dan dibutuhkan di negara mereka ditempatkan.
(vru)