Channel9.id-Polandia. Pemerintah Polandia meminta presiden untuk umumkan status darurat di dua daerah perbatasannya dengan Belarus setelah Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan kalau ada ratusan warga yang secara ilegal melewati daerah perbatasannya, Selasa (31/8/2021).
Polandia sudah mulai membangun pagar kawat di sepanjang perbatasannya dalam upayanya untuk menekan angka para imigran ilegal dari Iraq dan Afghanistan melalui Belarus.
Diterapkannya status darurat akan memberikan otoritas untuk para penjaga perbatasan memonitor dan mengatur pergerakan orang-orang.
Presiden Andrzej Duda nampaknya akan menyetujui status darurat tersebut yang akan bertahan selama 30 hari di daerah Pdlaskie dan Lubelskie.
“Situasi di daerah perbatasan dengan Belarus sedang krisis dan tegang,” ungkap Perdana Menteri Mateusz Mrawiecki pada jumpa pers.
Hubungan antara Uni Eropa dengan Belarus saat ini sedang memburuk sejak Presiden Alexander Lukashenko menang dalam pemilu yang dianggap curang oleh lawannya dan juga negara-negara Barat.
Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi ekonomi ke Belarus dan menuduh Lukashenko secara sengaja mendorong imigran ilegal untuk masuk ke Polandia, Latvia dan Lithuania sebagai bentuk perang hibrida.
“Rezim Lukashenko memutuskan untuk mendorong orang-orang ini untuk masuk ke Polandia, Lithuania dan Latvia sebagai upaya untuk mengacaukan mereka,” tutur Morawiecki.
Menteri Dalam Negeri Mariusz Kaminski sebutkan kalau rencana status darurat tersebut hanya akan diterapkan di daerah sekitar perbatasan.
Polandia juga menganggap tingkah laku Belarus sebagai bentuk perlawanan terhadap keputusan Warsaw yang memberikan perlindungan untuk Krystsina Tsimanouskaya, atlit Belarus yang menolak untuk pulang ke tanah airnya setelah bertanding di Olimpiade Tokyo.
(RAG)