Channel9.id-Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presidensi G-20 merupakan kehormatan sekaligus kesempatan Indonesia memimpin upaya pemulihan ekonomi negara anggota pasca-pandemi. “Indonesia memaknai Presidensi G-20 2022 lebih dari hanya sebagai ketua sidang, namun sebagai pemimpin yang akan menentukan arah perkembangan perekonomian dunia ke depan,” kata dia, Senin, 15 November 2021.
Pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi akan menjadi topik pembahasan pertemuan G20 pada tahun depan yang mengangkat tema “Recovery Together, Recovery Stronger”. Tema tersebut, kata Airlangga, memiliki kata lain sebagai momentum pulih bersama.
Dia mengatakan Indonesia berkomitmen untuk kesetaraan akses terhadap vaksin. “Dan memberikan kesempatan bagi negara-negara berpenduduk sekitar 100 juta orang untuk memproduksi vaksin dengan distribusi yang lebih merata,” ujarnya.
Menurut Airlangga pemulihan ekonomi yang kuat adalah pemulihan inklusif. Ekonomi kuat adalah yang mampu bertransformasi sejalan dengan visi G20.
Target pertumbuhan ekonomi pada 2022 bisa mencerminkan pemulihan ekonomi. Indonesia memproyeksikan ekonomi tumbuh di angka 5,2 – 5,5 persen. “G20 merupakan forum koordinasi kebijakan yang lahir sebagai respons terhadap krisis ekonomi pada 1998 dan 1999,” kata dia.
G20 juga merepresentasikan 85 persen produk domestik bruto (PDB) dunia. “75 persen perdagangan dunia, 80 persen investasi global dan dua per tiga dari jumlah populasi penduduk dunia,” ujar Airlangga Hartarto.
Dia menambahkan Presidensi G-20 akan meningkatkan konsumsi domestik dengan akibat langsung sebesar Rp1,7 triliun. Selain itu menambah PDB sebesar Rp7,4 triliun. “Dan akan memperkerjakan 33 ribu tenaga kerja di berbagai sektor.”