Channel9.id-Jakarta. Di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 ini, mencuci tangan minimal 20 detik disebut lebih efektif menangkal infeksi daripada menggunakan hand sanitizer atau sanitasi tangan. Meski demikian, ditemukan bahwa masih ada banyak orang yang belum terbiasa, mencuci tangan.
Sejumlah penelitian dan survei dari tahun ke tahun menunjukkan, perempuan lebih rajin mencuci tangan dengan sabun dalam waktu yang lebih lama daripada laki-laki setelah dari toilet. Bahkan, Pria cenderung lebih malas mencuci tangan daripada perempuan. Selain itu, banyak orang berbohong mengenai kebiasaan cuci tangan mereka.
“Jika Anda dari kamar kecil di bandara, misalnya, lalu ada orang yang bertanya ‘Apakah sudah cuci tangan?’ Apa yang akan Anda katakan? Pasti jawabannya adalah Iya,” ujar peneliti dari Michigan State University Carl Borchgrevink.
Borchgrevink pernah meneliti kebiasaan mencuci tangan 3.749 perempuan dan laki-laki di berbagai kamar kecil. Hasilnya, ditemukan sekitar 15% pria tidak mencuci tangannya sama sekali, dibandingkan 7% perempuan yang melakukan hal yang serupa. Saat laki-laki mencuci tangan, hanya 50% di antara mereka yang menggunakan sabun, sedangkan perempuan 78%.
Secara keseluruhan, hanya 5% dari orang yang diamati mencuci tangan mereka dalam waktu yang lama—yang cukup untuk membunuh, kuman, bakteri, dan virus penyebab infeksi.
Studi lain pada 2009 terhadap 200 ribu orang di kamar kecil mendapati hanya 31% pria yang mencuci tangan dengan sabun, sementara perempuan ada 65%. “Ini gap yang sangat tinggi,” ujar peneliti dari University College London, Susan Michie.
Studi lain pada 2016 mendapati bahwa perempuan 50% lebih terlihat hidup bersih dan sehat, dengan melakukan cuci tangan, memakai masker, dan membersihkan benda di sekitar, dibandingkan para pria. “Perempuan lebih fokus pada kebersihan dibandingkan laki-laki, begitu juga pada kebersihan rumah, kebersihan diri, dan anak-anak,” ujar Michie.
Para peneliti menyarankan agar imbauan mencuci tangan juga ditargetkan khusus untuk pria. Pasalnya, diketahui bahwa pada kasus Covid-19, kematian pada pria cenderung lebih tinggi dibandingkan perempuan. Data WHO menunjukkan angka mortalitas pada pria mencapai 4,7%, sedangkan pada perempuan 2,8%.
(LH)