UMKM dan barang impor
Ekbis

Produk Lokal Kompetitif, Tapi Kalah Sistem: Tantangan RI Melawan White Label

Channel9.id, Jakarta. Di tengah derasnya arus produk pakaian white label yang memasuki pasar domestik, pemerintah menilai bahwa penguatan promosi fesyen UMKM hanyalah salah satu upaya, bukan solusi tunggal. Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut bahwa produk lokal sebenarnya memiliki daya saing dari sisi kualitas dan harga, namun masih tertinggal dalam hal eksposur dibandingkan produk impor.

“Sering kali produk kita lebih bagus dari produk luar negeri. Namun karena promosi mereka lebih kuat, seolah-olah kita tidak terlihat,” ujar Budi dalam Jakarta Modest Summit 2026 di Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2025).

Budi menyampaikan bahwa pemerintah berencana memperluas acara fesyen nasional seperti Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) dengan penyelenggaraan pendahuluan di berbagai daerah. Ia meyakini, jika visibilitas UMKM meningkat, konsumen akan lebih memilih produk lokal sehingga menekan penetrasi impor ilegal maupun white label.

Namun, persoalan membanjirnya produk pakaian white label tidak hanya terkait promosi. Di tempat yang sama, Founder Modestalk Hanna Faridl mengungkapkan bahwa white label kini juga diproduksi oleh konveksi lokal sebagai cara cepat bagi jenama fesyen memperoleh bahan baku pakaian jadi. Fenomena ini menambah kompleksitas isu distribusi dan standarisasi produk.

Masalah yang lebih mendasar datang dari sektor logistik dan pengawasan barang. Menteri UMKM Maman Abudurrahman mengungkapkan bahwa perusahaan ekspedisi dan jasa kargo menjadi celah utama masuknya pakaian white label tanpa label dan tanpa batasan. Ia menyebut maraknya akun penjual white label di platform TikTok sebagai bukti lemahnya pengawasan.

“Gudang-gudang mereka dipenuhi barang white label. Masuknya tidak dibatasi,” kata Maman dalam BIG Conference 2025 bertema Arah Bisnis 2026: Menuju Kedaulatan Ekonomi, di Jakarta, Senin (8/12/2025).

Kondisi ini menunjukkan bahwa strategi promosi UMKM yang ditekankan Mendag hanya menyelesaikan sebagian kecil dari persoalan. Tanpa perbaikan pada sistem pengawasan distribusi, regulasi impor, dan kontrol gudang ekspedisi, pakaian ilegal dan white label diperkirakan tetap akan membanjiri pasar—terlepas dari seberapa gencar UMKM dipromosikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  12  =  13