Hot Topic

Prof. Hafid Abbas: Tidak Pantas Sampoerna dan Tanoto Peroleh Hibah POP Kemendikbud

Channel9.id – Jakarta. Guru Besar Universitas Negeri Jakarta, Prof. Hafid Abbas menilai tidak sepantasnya Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation mendapatkan dana hibah Program Organisasi Penggerak (POP) dari Kemendikbud.

Menurut Hafid, kedua yayasan tersebut secara moral seharusnya tidak menerima dana hibah tersebut. Mengingat, pemilik Sampoerna dan Tanoto termasuk deretan orang terkaya di Indonesia.

“Kenapa NU, Muhammadiyah, dan PGRI keluar? Ini menjadi pertanyaan besar. Menurut saya, ternyata rawan dari segi etika, moral, dan segi hukum. Tiba-tiba dua orang terkaya di Indonesia mendapat dana hibah dari Pemerintah. Pemilik Sampoerna merupakan orang terkaya ke 9 di Indonesia, Tanoto juga termasuk terkaya 4 atau 5,” kata Hafid dalam diskusi ‘Moralitas dan Visi POP Nadiem Makarim’, Rabu (29/7) malam.

Meski kedua yayasan tersebut belakangan hari sudah menyatakan tidak akan menerima manfaat dari POP. Namun Hafid menduga, pernyataan tersebut diungkapkan karena munculnya polemik yang menyeret citra kedua perusahaan besar tersebut.

“Kenapa tidak dari awal, kedua yayasan itu menyatakan itu. Ini pasti karena ada polemik,” kata Hafid.

Hafid menilai, lolosnya kedua yayasan tersebut dalam POP, lantaran elite pemerintah memiliki moral yang kering. Para elite lebih berpihak kepada pemilik modal ketimbang rakyat miskin.

“Kesan saya, para elite sensitivitas moralnya kering. Mungkin tidak ada pasal yang mempermasalahkan ini. Namun, ini bisa dilihat nurani mereka kering, di tengah rakyat kelaparan, banyak rakyat menderita, tiba-tiba negara mengandeng dua perusahaan yang memiliki kekuatan ekonomi yang kuat,” kata Hafid.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =