Channel9.id – Jakarta. Timsel Calon Anggota KPU dan Bawaslu RI 2022 – 2027 Prof. Hamdi Muluk menegaskan, pihaknya mencari calon-calon yang berkualitas untuk menyelenggarakan dan mengawasi pemilu serentak 2024.
Menurut Hamdi, banyak atau sedikitnya pendaftar tidak mempengaruhi komitmen timsel untuk mencari calon yang berkualitas. Sebab, para pendaftar harus lolos dari sejumlah tahapan sehingga layak menjadi anggota komisioner KPU dan Bawaslu RI. Tahapan itu mulai dari seleksi tes tertulis, psikologis, hingga tes kemampuan leadership.
Lagi pula, kata Hamdi, masa pendaftaran belum selesai. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, jumlah pendaftar akan meningkat drastis di akhir-akhir waktu. Diketahui, timsel membuka pendaftaran dari 18 Oktober hingga 15 November 2021. Sampai saat ini, jumlah pendaftar baru sekitar 50 sampai 60 orang.
Baca juga: Ketua Timsel: Pendaftar Calon Anggota KPU-Bawaslu Masih Minim
“Sebenarnya kita mencari 14 calon terbaik untuk KPU dan 10 untuk Bawaslu. Kemudian nama-nama itu dikirim ke presiden. Kita memang bicara kualitas di ujungnya, tapi tentu di tengah-tengah itu, logikanya kalau semakin banyak yang ikut, boleh jadi probabilitas kita untuk mendapatkan yang lebih berkualitas mungkin lebih besar,” kata Hamdi Muluk dalam Webinar ‘Sosialisasi Seleksi Calon Anggota KPU dan Bawaslu RI 2022-2027’ yang diadakan Ditjen Politik dan PUM Kemendagri, Jumat 5 November 2021.
“Apakah 60-50 orang itu baru masuk sedikit atau kurang banyak itu relatif. Sebenernya sudah yang bagus-bagus masuk dari segi kualitas tentu kita sudah cukup puas,” kata Hamdi Muluk.
Hamdi yang juga merupakan Guru Besar Universitas Indonesia ini menceritakan pengalamannya saat menjadi anggota timsel KPU dan Bawaslu periode 2017- 2022. Dia menyatakan, di 2017, pendaftar anggota KPU dan Bawaslu ada sebanyak 800 orang. Timsel lantas melakukan seleksi berkas yang menyisakan 700 pendaftar.
Di tahap selanjutnya, mereka diseleksi dengan mengikuti tes tertulis, penulisan makalah, dan tes psikologi massal atau dasar. Dari ketiga hasil tes itu, timsel akan mengolah dan menyaring peserta yang layak untuk melaju ke tahap selanjutnya.
“Baru biasanya setelah tiga tes itu bakal berkurang banyak karena kita mengerucutkan dengan pertimbangan kualitas,” ujar Hamdi Muluk.
Hamdi melanjutkan, peserta yang lolos tiga tes itu akan diperiksa apakah memiliki sejumlah kemampuan yang diperlukan untuk memimpin penyelenggaraan dan pengawasan pemilu.
“Apakah orang-orang itu punya kemampuan manajerial yang bagus, kemampuan mengambil keputusan, kemampuan bekerja sama, kemampuan memimpin, kemampuan bekerja di dalam tekanan, kemampuan negosiasi, termasuk integritas, itu dikuliti lebih dalam yang disebut tes psikologi lanjutan,” jelas Hamdi.
Selain itu, timsel juga akan melihat rekam jejak peserta dari berbagai aspek seperti rekam jejak keuangan yang dilihat dari data di KPK. Penelusuran rekam jejak ini sudah mulai dilakukan timsel usai pendaftar lolos seleksi berkas.
Di kesempatan sama, Sekretaris Ditjen Politik dan PUM Kemendagri Imran mengajak masyarakat yang memiliki kemampuan tentang kepemiluan untuk ikut serta dalam seleksi calon komisoner KPU dan Bawaslu.
“Karena itu, kita membuka secara luas kepada masyarakat yang punya kesadaran kemampuan dan pengetahuan tentang pemilu ini untuk iktu serta berkompetisi. Sehingga terpilih komisioner yang punya kompetensi untuk menyelenggarakan pemilu,” ujarnya.
HY