Channel9.id – Jakarta. NU terutama Ikatan Sarjana NU (ISNU) DKI Jakarta, memiliki peran penting untuk menyadarkan masyarakat bahwa kelompok radikal tak hanya berasal dari ancaman kelompok ekstremis agama (Islam) saja.
Adapun ancaman juga berasal dari kelompok supremasi kulit putih. Konsep dan ajaran kelompok tersebut perlu diwaspadai, mengingat kelompok tersebut mulai bangkit yang bisa diamati pada peristiwa George Floyd.
Untuk mencegah pengaruh kebangkitan kelompok tersebut, ISNU DKI Jakarta bisa melakukan sosialisasi terkait bahaya kebangkitan Kelompok Supremasi Kulit Putih. Salah satunya dengan mengadakan diskusi atau seminar.
Demikian disampaikan Professor National University of Singapore Bilveer Singh dalam Webinar yang diadakan ISNU DKI Jakarta, Sabtu (18/7).
“Memberikan penyadaran melalui sosialisasi terus menerus adalah peran penting ISNU DKI Jakarta. Biarkan, masalah keamanan diurusi aparat pemerintah,” kata Bilveer.
Menurut Bilveer, kebangkitan supremasi kulit putih harus diwaspadai lantaran bisa mempengaruhi masyarakat di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, ideologi kelompok supremasi kulit putih bisa mempengaruhi masyarakat non-Islam. Ini berbahaya karena bisa menciptakan perpecahan.
“Sebagai ormas kerja kita menyosialisasikan. Terlebih, NU begitu kuat penyebarannya. Tentang Jihadis sudah mulai, tapi menyebarkan bahaya supremasi kulit putih belum. Di sini, kita bisa tahu apa arti kelompok radikal. Tak hanya kelompok Islam Radikal, tapi juga kelompok supremasi kulit putih,” lanjutnya.
Bilveer menambahkan, pencegahan perlu dilakukan terus menerus mengingat keberadaan kelompok supremasi kulit putih akan membahayakan masyarakat di masa depan.
“Konsep dan ancaman ini akan jadi penting di masa depan. Karena itu perlu ada pencegahan dengan menaikan isu ini supaya masyarakat sadar,” pungkasnya.
(HY)