Channel9.id – Jakarta. Pemerintah akan mengakselerasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dengan menyasar anak-anak sekolah mulai awal Agustus 2025. Peluncuran CGK akan dilaksanakan di 12 sekolah.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi merinci total ada 53.844.419 anak di 282.317 satuan pendidikan yang mendapatkan cek kesehatan gratis.
“Program ini akan dilaksanakan untuk tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas,” kata Maria dalam konferensi pers daring, Kamis (31/7/2025).
Ia merincikan, CKG pada usia sekolah dilakukan pada seluruh jenjang mulai dari SD, SMP, hingga SMA dan melibatkan siswa-siswi di pesantren.
Proporsi terbanyak penerima cek kesehatan gratis ada di SD dengan total target sasaran sekitar 28 juta di 176.550 satuan pendidikan, disusul SMP 13 juta di 63.000 satuan pendidikan.
“Pada tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) itu ada tiga puluh sembilan ribu delapan ratus sebelas dengan peserta didik 12 juta,” ujarnya.
Pemerintah juga membuka cek kesehatan gratis di 2.389 Sekolah Luar Biasa (SLB). Program ini juga menyasar sembilan ribu tujuh ratus lima puluh lima peserta didik di 100 sekolah rakyat.
Maria mengatakan setiap tingkat pendidikan memiliki jumlah pemeriksaan berbeda. Anak SD akan mendapatkan 13 pemeriksaan. Pemeriksaan itu di antaranya masalah gigi, perilaku berisiko, aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, telinga, mata, kesehatan jiwa, dan hepatitis, kesehatan reproduksi, hingga riwayat imunisasi.
Sementara ada 15 pemeriksaan untuk anak SMP dan 14 pemeriksaan untuk anak SMA. Salah satu pemeriksaan adalah talasemia atau kelainan darah.
Maria mengatakan pemerintah sudah menyiapkan pelaksanaan CGK sejak 7 hari lalu. Sekolah memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa dan orang tua siswa untuk mengetahui informasi awal. Sekolah juga sudah berkoordinasi dengan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat untuk membantu pelaksanaan CGK.
“Pelaksanaannya nanti hari apa, kemudian juga kebutuhannya apa. Itu diidentifikasi terlebih dulu antara puskesmas dengan sekolah,” jelasnya.
HT