Channel9.id – Jakarta. Suasana riang terlihat di SD Kebayoran Lama Selatan 11 Pagi saat para siswa bergantian mengambil ompreng berisi makanan bergizi gratis (MBG) dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pemandangan ini menjadi rutinitas sejak program MBG berjalan pada Februari 2025 di sekolah dengan 250 siswa tersebut.
“Jadi MBG ini di sekolah ini sudah menerima dari awal tahun 2025. Dan kita ada siswa 250 siswa, semuanya menerima MBG,” ujar Kepala SD Kebayoran Lama Selatan 11 Pagi, Triana Kemala Dewi, Kamis (25/9/2025) dilansir dari Jawapos.
Pelaksanaan program ini melibatkan kerja sama antara pihak sekolah dan komite. Orang tua murid dijadwalkan secara bergantian untuk membagikan makanan setiap hari.
“Jadi kayak ada piket lah gitu ya. Kenapa kita ajak komite? Agar komite tahu, oh ini makanan yang diberikan MBG kepada siswa, kepada anaknya. Jadi kita bukan hanya dari pihak sekolah, tapi orang tua juga harus ikut bersama-sama,” jelas Triana.
Selain guru dan komite, para siswa juga ikut terlibat. Mereka membantu membagikan tumpukan kotak makan kepada teman-temannya.
Sejak awal pelaksanaan, pihak sekolah melakukan screening untuk mengetahui siswa yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Hal ini dilakukan agar petugas MBG dapat menyesuaikan menu yang diberikan kepada siswa.
“Awalnya sih ada. Kita bentuk screening ya. Jadi siswa yang alergi dengan misalnya telur, ikan, gitu. Kita ada. Akhirnya kita serahkan kepada petugas MBG-nya,” tambahnya.
Triana menilai makanan yang disiapkan oleh SPPG Kebayoran Lama telah memenuhi standar gizi yang dibutuhkan siswa sesuai usia mereka. Hal ini membuat orang tua merasa tenang dengan kualitas menu yang disediakan.
“Kalau kita lihat, sudah memenuhi gizi ya untuk anak-anak sesuai dengan usianya,” kata Triana.
Program MBG disambut gembira oleh para siswa. Mereka dapat menikmati makanan sehat tanpa harus memikirkan biaya yang harus dikeluarkan.
“Kalau senangnya ya senang ya Pak. Karena dia mendapatkan makanan gratis, bergizi, sayuran, segala macam lauk-lauknya yang dia senangin. Alhamdulillah anak-anak antusias dengan MBG,” ucapnya.
Dampak positif program ini mulai terlihat dalam aktivitas belajar siswa. Anak-anak yang sebelumnya mudah mengantuk kini lebih bersemangat belajar dan berprestasi di bidang non-akademik.
“Biasanya kan kalau anak-anak suka ngantuk dari awal, kadang-kadang udah sarapan, dikasih MBG, dia semangat belajarnya, antusias dalam kelas, aktif gitu ya. Contohnya kemarin Pramuka, Alhamdulillah kita juara di satu lomba. Karate juga kita anak-anak juara, tingkat kecamatan,” tutur Triana penuh bangga.
Hingga kini, belum ada laporan keracunan atau keluhan dari orang tua terkait pelaksanaan MBG di sekolah tersebut. Seluruh proses berjalan lancar dan mendapat dukungan dari semua pihak.
“Harapannya ya kita ingin seterusnya lagi gitu kan. Kalau perlu ya, atau gurunya ditambah lah gitu. Jangan anaknya aja dikasih gratis, gurunya juga perlu gizi. Gurunya juga harus enerjik mengajarnya,” katanya sambil tersenyum.
Dalam pidatonya di sidang tahunan MPR pada Agustus lalu, Presiden Prabowo Subianto mengeklaim program MBG mulai menunjukkan dampak positif. Menurutnya, MBG tidak hanya meningkatkan angka kehadiran, tetapi juga prestasi anak-anak di sekolah.
“Walau baru berjalan 8 bulan, hasil dari makan bergizi gratis mulai terasa. Angka kehadiran anak di sekolah meningkat, prestasi anak-anak di sekolah meningkat,” kata Prabowo dalam pidatonya di sidang tahunan MPR, Jumat (15/8/2025).
Prabowo menyampaikan laporan dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang menyebutkan bahwa program MBG telah menjangkau 20 juta penerima. Penerima tersebut terdiri dari anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Ia juga memberikan apresiasi kepada BGN dan pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program ini. Prabowo menegaskan bahwa MBG merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.
“PBB mengatakan bahwa MBG adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan oleh sebuah bangsa,” ujarnya.
HT