Program Sejuta Guru Tidak tercapai
Nasional

Program Sejuta Guru Tidak tercapai

Channel9.id-Jakarta. Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menilai target perekrutan satu juta guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tidak akan berhasil. Pasalnya, sampai Februari ini, calon guru yang diusulkan baik pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi baru 500 ribu.

Satriwan beranggapan bahwa minimnya usulan formasi PPPK ini terkait juga dengan sistem pembayaran gaji dan tunjangannya. Sebab, belum jelas mekanismenya, apakah daerah atau pusat yang membayarkannya.

“Kalau daerah pasti tidak mau beban diberikan kepada Pemda, sebab APBD juga sedang goncang, fokus untuk menangani Covid-19. Jadi ini masih menjadi kegagalan dalam berkomunikasi, berkoordinasi dari pusat, gagalnya pusat meyakinkan pemda,” ujarnya, Selasa (23/2).

“Artinya target yg diinginkan Kemendikbud kan satu juta, sedangkan formasi usulan calon guru PPPK yang disampaikan daerah segitu (500 ribu), artinya target ini jauh daripada ideal,” tambahnya.

Selain itu, menurut Satriwan, kemungkinan dari formasi yang diusulkan, tidak semuanya bisa lolos. Hal ini lantas tidak dapat menutupi kebutuhan guru ASN sebesar 1,3 juta guru hingga 2024 nanti.

“Kita tahu Mas Menteri menyampaikan bahwa merekrut 1 juta guru, tapi daerah yg mengusulkan baru 500 ribu, ini baru mengusulkan, belum lagi seleksi, bisa saja hanya 100 ribu,” tutur dia.

Sebelumnya, Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Andi Rahadian mengatakan, usulan formasi guru PPPK hanya sekitar 500 ribu. Adapun, angka ini berasal dari 420 pemprov/pemkab/pemkot di Indonesia.

“Ini merupakan jumlah sementara dari angka kebutuhan satu juta tenaga guru (angka kebutuhan tenaga guru dalam data guru honorer yang terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan),” kata dia, Selasa (23/2).

Kemudian, Mendikbud Nadiem Makarim juga pernah menuturkan, apabila terdapat peserta yang gagal dalam seleksi, mereka dapat melakukan seleksi sampai dua kali lagi. Bahkan, para guru juga akan mendapatkan modul untuk dipelajari sebelum seleksi.

“Kalau pun mereka gagal pertama kali, mereka akan mendapatkan kesempatan sampai 3 kali (tahun yang sama) untuk bisa lulus tes seleksi ini. Jadi ini adalah memberikan kesempatan yang sama, kesempatan yang demokratis bagi seluruh guru honorer se-Indonesia, untuk jadi PPPK. Kalau lulus seleksi, dia akan secara otomatis akan mendapat pengangkatan jadi guru PPPK,” ucap Nadiem beberapa waktu lalu.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  12  =  14