Project Guardian Twitter Bantu Cegah Pelecehan Pada Pengguna Berisiko
Techno

Project Guardian Twitter Bantu Cegah Pelecehan Pada Pengguna Berisiko

Channel9.id-Jakarta. Ada kalanya seseorang menjadi sasaran meme; menjadi bahan lelucon, hinaan, dan sebagainya. Kebanyakan orang tak mau menjadi sasaran ini. Berangkat dari hal ini, Twitter punya cara untuk membantu penggunanya yang berpotensi jadi sasaran itu—yang disebut dengan trolling.

Seperti yang dilaporkan Bloomberg, Twitter telah mengembangkan “Project Guardian,” yakni daftar internal ribuan akun yang berpotensi diserang oleh pengguna lain. Masuk ke daftar ini memungkinkan keluhan akun dilacak dengan cepat oleh sistem moderasi Twitter.

Baca juga: Pengguna Bisa Atur Sendiri Peringatan Konten Sensitif di Twitte

Berdasarkan laporan Bloomberg, “Project Guardian” hanyalah bagian dari langkah-langkah keamanan Twitter. Ini tak seperti perlakuan Facebook terhadap pengguna VIP, yang sempat dikritik lantaran mengizinkan selebriti dan politisi melanggar aturan platform. Sementara itu, sistem Twitter tak memberi lebih banyak hak istimewa kepada pengguna.

Diketahui, dalam daftar “Project Guardian” ada sejumlah atlet terkenal, tokoh media, dan politisi. Namun, Kepala Integritas Twitter Yoel Roth mengatakan bahwa daftar tersebut tak hanya menyertakan pengguna terkenal. Ada juga orang normal—yang menjadi viral.

“Alasan konsep ini ada karena fenomena ‘person of the day’. Atas dasar itu, ada beberapa orang yang menjadi ‘person of the day’ hampir setiap hari, jadi ‘Project Guardian’ akan menjadi salah satu cara untuk melindungi mereka,” kata Roth.

Idealnya, Twitter bisa memberi dukungan keamanan yang sama kepada setiap pengguna. Namun, Bloomberg mencatat bahwa perusahaan saat ini menerima terlalu banyak permintaan moderasi. Mungkin, ini jadi pertimbangan bahwa keamanan pengguna harus ditingkatkan secara proporsional dengan pertumbuhan pengguna. Adapun “Project Guardian” baru bisa membantu melindungi beberapa pengguna.

Lebih lanjut, angkah itu juga merupakan cara cerdas bagi Twitter untuk meredam pelecehan yang juga bisa merusak citranya sendiri.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  5  =